AdvedtorialFashionGorontalo

Sambut Hari Karawo, Pejabat di Gorontalo Diimbau Kenakan Baju dan Atribut Sulaman Karawo 22-23 Januari 2024

BeritaNasional.ID, GORONTALO – Pejabat beserta seluruh jajarannya baik dilingkungan instansi pemerintah, Swasta, BUMN dan Perguruan Tinggi diimbau untuk dapat mengenakan baju dan atribut sulaman karawo dilingkungan kerja masing-masing pada tanggal 22-23 Januari 2024.

Imbauan Gubernur Gorontalo ini berdasarkan surat edaran Nomor 556/DKUPP/102/I/2024 tentang Pemakaian Baju dan Atribut Sulaman Karawo dalam rangka Hari Karawo tanggal 23 Januari 2024.

Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap kerajinan khas Gorontalo sebagai upaya perlindungan dan kerajinan khas Karawo di Provinsi Gorontalo.

Tentang Karawo

Karawo sendiri adalah kain tradisional khas Gorontalo. Karawo berasal dari Bahasa Gorontalo yang artinya sulaman dengan tangan. Jadi Karawo adalah hasil kerajinan tangan. Orang-orang di luar Gorontalo mengenalnya dengan sebutan Kerawang.

Karawo lahir dari proses panjang yang merupakan buah dari ketekunan para perajin. Seni membuat Kerawang atau Karawo disebut “Mokarawo”. Seni ini telah diturunkan dari generasi ke generasi sejak masa Kerajaan Gorontalo masih berjaya. Keindahan motif, keunikan cara pengerjaan, dan kualitas yang bagus membuat Kerawang atau Karawo bernilai sangat tinggi. Maka tak mengherankan jika keunikan dan kualitas tersebut diminati oleh banyak kalangan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Produksi Kain Kerawang atau Karawo sempat mati suri. Tak banyak perajin yang menekuni dunia ini karena kerumitan yang menyita banyak energi, waktu, dan ketekunan. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai cara untuk membuat kerajinan ini dapat terus lestari dan semakin populer, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah mengadakan Festival Karawo yang telah digelar untuk pertama kalinya pada 17-18 Desember 2011 silam. Festival yang akan terus digelar setahun sekali ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat dalam mengenakan produk Karawo sekaligus menguatkan ekonomi melalui pengembangan budaya daerah. (sumber: wikipedia).

(Adv/Noka)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button