Nasional

Tiga Belas Mahasiswa Mancanegara Belajar Seni Budaya Di Banyuwangi

BeritaNasional.ID,
BANYUWANGI – Tiga belas mahasiswa dari 12 negara yang mendapat program beasiswa menjadikan Banyuwangi sebagai daerah jujugan untuk belajar perkembangan seni budaya. Para mahasiswa asing tersebut akan berada di kabupaten berjuluk sunrise of java ini selama tiga bulan.

Belasan mahasiswa tersebut tergabung dalam Program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) yang diselenggarakan oleh Kementrian Luar Negeri RI. Mereka antara lain berasal dari Jepang, Fiji, Benin, Bulgaria, Azerbaijan, India, dan Kamboja. BSBI sendiri merupakan program beasiswa tahunan pemerintah Indonesia yang menjaring mahasiswa berpotensi dari seluruh dunia untuk diberi kesempatan mempelajari budaya Indonesia.

Deputi Direktur Direktorat Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri Indonesia, Devdy Risa mengatakan tahun ini terdapat 72 mahasiswa dari 60 negara yang bergabung dalam program ini. Mereka disebar di enam daerah, salah satunya Banyuwangi, untuk lebih memahami kultur masyarakat setempat. 

“Banyuwangi kami pilih karena kami melihat perkembangan seni budayanya yang sangat menonjol. Kami juga menggandeng Sanggar Sayugringsing Banyuwangi dalam program untuk lebih mengenalkan seni khas Banyuwangi kepada mereka,” kata Devdy saat memperkenalkan ke 13 mahasiswa tersebut kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Senin (2/4/18).

Menurut Devdy, keterlibatan sanggar seni dibutuhkan agar para mahasiswa ini bisa melihat langsung tumbuhnya seni dan budaya daerah setempat. Mereka bisa   belajar intens langsung dari pelaku seni dari sanggar-sanggar seni. “Karena memang tujuannya mengenalkan bagaimana kultur dan karakter Indonesia ke mahasiswa manca negara yang potensial ini. Harapannya agar mereka lebih memahami bangsa Indonesia, dan menjadi influencer yang baik bagi Indonesia,” imbuh Devdy.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasinya terhadap program yang tujuannya mengenalkan Indonesia lewat pintu budaya ini. Apalagi, program ini juga menggandeng sanggar seni dan mengajak pesertanya berinteraksi dengan masyarakat lokal.
“Diplomasi budaya semacam ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengenalkan Indonesia kepada dunia. Mereka adalah mahasiswa terpilih, yang tentunya memiliki potensi besar untuk bercerita posistif tentang Indonesia,” ujarnya. 

Kata Anas, program ini sangat bermanfaat karena dapat menjadi sarana untuk mengenalkan Banyuwangi. Terlebih, para mahasiswa tersebut menentukan tujuan daerahnya sendiri. 
“Ini menunjukkan bahwa manca negara telah memiliki minat yang besar untuk belajar budaya Banyuwangi. Kami juga bangga sanggar seni Banyuwangi digandeng untuk menyukseskan program ini,” paparnya.

Salah satu peserta asal Azerbaijan, Arsu Murdova mengatakan sangat tertarik dengan budaya Banyuwangi. Dia mengaku memutuskan untuk memilih Banyuwangi setelah melihat video tentang Banyuwangi dari Youtube. “Saya suka dengan tari gandrung, kostumnya bagus dan tariannya sendiri sangat indah. Saya berharap bisa belajar banyak dan menguasai tarian serta tradisinya sebelum program ini selesai,” ungkap Arsu.

Yui Moriya, peserta dari Jepang juga mengungkapjan hal yang sama. Yui sangat tertarik dengan tarian tradisonal Indonesia, termasuk tarian Banyuwangi. Yuri sendiri adalah seorang mahasiswa yang memiliki hobi menari balet. “Tarian tradisionalnya bagus, saya berharap bisa belajar banyak selama program ini berlangsung. Banyuwangi menginspirasi saya untuk mengkombinasikan tarian modern balet dan tradisional,” cetusnya.  (Urip Limartono Aris)

Caption : Ini lah 13 mahasiswa mancanegara program beasiswa yang yang akan belajar seni budaya di Banyuwangi selama 3 bulan saat diterima Bupati Abdullah Azwar Anas

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button