ACEH

Air yang Menggenangi Sawah di Kuta Makmur Bukan Dampak dari Pembangunan Jalan

BeritaNasional.ID | Aceh Utara – Asa yang dinanti bertahun-tahun oleh masyarakat di Kecamatan Kuta Makmur terhadap pembangunan ruas jalan Simpang Leupe -Krueng Geukuh sebagai jalan akses gerbang utama menuju Kecamatan tersebut yang terhubung dengan Kota Lhokseumawe dan beberapa Kecamatan seperti Nisam, Nisam Antara dan Dewantara.

Sejak jalan itu mulai dibangun lewat hasil perjuangan serta dukungan ketua DPRA dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara akses jalan yang sebelumnya rusak berat sempat menjadi momok saat dilintasi warga. Kini sudah terwujud harapan masyarakat sekian lama itu.

Meski jalan tersebut dalam tahap pembangunan, akses jalan yang sebelumnya sempat sulit dan jarang dilewati warga, sekarang walau jalan tersebut belum masih tahap pengerjaan, para pengguna jalan mulai memanfaatkan lintasa jalan yang sedang dibangun itu, karena jarak akses tujuan lebih mudah dibandingkan jalan yang mereka tempuh sebelumnya.

“Kami sangat berterima kasih kepada ketua DPRA yang telah mewujudkan harapan masyarakat yang sekian lama dinantikan. Jadi jalan itu sangat kami butuhkan, disamping memudahkan kami warga penggunaan jalan juga dapat membantu bangkitkan perekonomian masyarakat.” ujar Roni tokoh masyarakat setempat. Rabu 22 Agustus 2023.

Ia menjelaskan, meskipun disaat musim hujan terjadinya genangan air hingga merembes kepersawahan warga, itu tidak bisa dipungkiri karena faktor alam.

“Sebelumnya, Pembangunan talud jalan disaat hujan deras turun, saluran atau parit tidak terganggu dengan pekerjaan proyek, meskipun ada genangan air yang merembes ke sawah warga cepat surut, itu tidak bisa dihindari karena faktor alam yang setiap tahun terjadi, bukan karena pembangunan gorong-gorong, sebelum direhab jalan ini gorong- gorong tersebut sudah ada.” terangnya.

Sementara Ketua Pemuda Gampong Pulo Timu Musmuliadi dengan tegas menyatakan bahwa genangan air di pesawahan warga bukan akibat pembangunan ruas jalan Simpang Leupe -Krueng Geukuh. Jauh sebelum jalan tersebut dibangun, saat hujan deras air di selokan sering meluap kepersawahan. kadang belum kurun waktu 24 jam air sudah surut . itu memang sudah biasa karena faktor alam.

“Masyarakat kami sangat mendukung segala bentuk pembangunan di Kuta Makmur, khusus di gampong kami. bahkan saluran irigasi yang dibangun seperti yang diberita di salah satu media online. Dan tidak membawa petaka atau masalah sejauh pembangunan itu untuk kepentingan masyarakat,” tegas Mus Muliadi seraya menunjukkan bukti rekaman vidio banjir jauh sebelum jalan dan irigasi tersebut dikerjakan.

Sementara Geuchik Gampong Pulo Barat Fadli, ia membenarkan genangan air di persawahan bukan akibat pembangunan jalan tersebut. ia mengaku, sejauh ini belum ada menerima komplain masyarakat maupun petani soal genangan air dipersawahan akibat pembangunan jalan.

“Memang genangan air dipersawahan warga bukan karena akibat pembangunan jalan. Bahkan sebelumnya juga sudah terjadi genangan disaat hujan deras. dan saya belum menerima keluhan masyarakat tentang itu. secara umum masyarakat kami sangat senang dengan adanya pembangunan jalan itu. apalagi pembangunan jalan itu sudah lama dinantikan masyarakat.” ungkap Geuchik Fadli.(*fadhil)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button