ACEHTNI Dan Polri

Deklarasikan Kampung Tangguh Pancasila, Mursil : NKRI Harga Mati, Islam adalah Agama yang Universal

BERITANASIONAL.ID, ACEH TAMIANG — Rentetan panjang Bai’at Lepas dari Jama’ah Islamiyah (JI) sejumlah 530 orang simpatisan menjadi acuan bagi Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) Markas Besar Polri.

Bersama Forkopimda Plus Kabupaten Aceh Tamiang mendeklarasikan Kampung Sidodadi Kecamatan Kejuruan Muda menjadi salah satu kampung tangguh Pancasila. Program tersebut dilaksanakan dengan harapan dapat menjadi imun ideologi penangkal intoleran, radikalisme dan terorisme.

Bupati Aceh Tamiang, H Mursil dalam sambutannya pada deklarasi Kampung Sidodadi sebagai Kampung Tangguh Pancasila pada Selasa (30/8/2022) mengatakan, masyarakat jangan mudah terpengaruh, karena itu warga beserta unsur Muspida harus memantau semua aktivitas yang mencurigakan, termasuk pengajian yang digelar hingga larut malam.

“Jangan sampai Kabupaten Aceh Tamiang kecolongan lagi seperti terjadinya penangkapan dugaan teroris beberapa waktu lalu,” tegas Mursil.

Karena itu, jangan sampai ada dikembangkan lagi aliran- aliran yang bertentangan dengan idiologi bangsa, “ aneh hanya ada di Aceh Tamiang dan daerah lain tidak ada, sebab itu hal ini tidak boleh main – main dan tidak ada tawar menawar persoalan idiologi bangsa Pancasila,” sebut Mursil lagi.

Kata Mursil, Pancasila, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati dan tak ada tawar menawar, sebaliknya harus dipertahankan sampai titik terakhir.

“Jangan ada lagi yang merong-rong Pancasila. NKRI harga mati, Islam adalah agama yang sangat universal bukan agama yang membawa faham teroris. Islam dan Pancasila, sudah selesai titik tidak ada yang lain,” tegasnya.

Disampaikannya, paham terorisme dan radikalisme harus dihapuskan dari Kabupaten Aceh Tamiang, salah satu upaya untuk menguatkan Pancasila yakni dengan melakukan deklarasi kampung tangguh Pancasila yang dilaksanakan di Kampung Sidodadi dengan harapan dapat menjadi imun ideologi penangkal intoleran, radikalisme dan terorisme.

Lanjutnya, Pancasila merupakan ideologi bangsa yang tidak bisa digantikan oleh paham apapun, karenanya masyarakat jangan mudah terpengaruh apalagi mengikuti ajaran-ajaran atau paham yang menyimpang dari ideologi Pancasila serta yang paling penting harus sesuai Al-quran dan hadist.

Sementara itu, untuk mengantisipasi penyebaran paham terorisme dan radikalisme, Pemerintah Kampung Sidodadi, Kecamatan Kejuruan Muda menghentikan aktifitas pengajian yang selama ini dipimpin terduga teroris di kampung ini.

Datok Penghulu Kampung Sidodadi, Ponirun pada peresmian Kampung Tangguh Pancasila menyampaikan, kebijakan mengentikan aktifitas pengajian ini diambil guna mengantisipasi penyebaran paham terorisme dan radikalisme yang selama diduga ini diajarkan terduga teroris kepada puluhan masyarakat.

Karena itu, sebagai wadah pengganti pihaknya telah bekerjasama dengan Pemkab Aceh Tamiang melalui Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Tamiang untuk memberikan bekal ilmu agama sesuai Al Quran.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir juga Dandim 0117/ Aceh Tamiang, Letkol Czi Alfian Racmad Purnamasidi, Wakil Ketua FPK dan anggota PPWK Aceh Kol (Purn) Dr Ahmad Husen, Wakapolres Aceh Tamiang, Teuku Heri Herman, Kajari Aceh Tamiang, Agung Ardyanto, Ketua Tim Densus 88 Mabes Polri AKBP Bintoro Wisnu, unsur Forkopimda dan Forkopimcam, para santri dan elemen masyarakat setempat. []

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button