DKI JakartaPendidikan

Jakarta Education Lounge: Para Profesional Pendidikan Ngumpul dan Diskusi

BeritaNasional.ID, JAKARTA – Ketika banyak industri menghadapi ketidakpastian, industri pendidikan tetap stabil dan merupakan bidang yang krusial. Bicara tentang pendidikan, ada begitu banyak lapisan yang terlibat di dalamnya dimulai dari orang tua, tenaga pengajar, pemilik lembaga pendidikan, hingga pelaku bisnis rintisan di dunia pendidikan atau yang lebih dikenal dengan EdTech (education technology).

Berangkat dari kesadaran tersebutlah maka Bisalah.id, sebuah marketplace pendidikan yang baru saja meluncurkan platform versi perdananya di bulan Februari 2023, menyambut ajakan dari Singapore Education Network untuk menyelenggarakan Jakarta Education Lounge dimana para individu yang berkiprah di ranah di pendidikan terutama di Indonesia berkumpul, membahas, dan membuka kesempatan diskusi dan kolaborasi antar institusi dan individu pendidikan.

Jakarta Education Lounge yang diadakan pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu diinisiasi oleh Singapore Education Network, menjadikan Bisalah.id sebagai tuan rumah untuk acara tersebut berkolaborasi dengan Tsinghua Southeast Asia dan UID (United in Diversity), mengusung tema: “How is the Education System Keeping up with the Accelerating World?” untuk membahas apakah sistem pendidikan kita sudah cukup mumpuni untuk mengikuti perkembangan dunia yang begitu cepat dewasa ini.

Acara ini mengundang para narasumber yang ahli dan berpengalaman di bidangnya, yaitu Dr. Adi Adinugroho-Horstman,  Phd, Ahli Pendidikan Khusus (Special Education), lalu ada pula Galih Sulistyaningra, seorang guru Sekolah Dasar di sebuah SD Negeri di Jakarta dan Founder dari Bekal Pendidik. Kemudian untuk memberikan perspektif dari industri, acara ini dihadiri pula oleh Jeffry Irmawan, Head of Acceleration and Open Innovation Management darii Telekominukasi Indonesia and Yuni Savitri, Head of Corporate People Business Partner dari Gojek.

Salah satu inti dari pembahasan yang diadakan adalah penekanan pada penggunaan dan integrasi teknologi di ruang kelas, sesuatu yang sulit untuk diimplementasikan oleh banyak guru sekolah negeri dikarenakan tantangan finansial dan literasi digital, yang mungkin lebih umum dan mudah diakses oleh sekolah swasta.

Garis besar lainnya adalah komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif yang mengajarkan empati dan kesetaraan tanpa mengecualikan atau menyepelekan murid dengan kebutuhan khusus untuk mengalami kondisi hidup yang sama dengan murid lainnya.

Founder Bisalah.id Eunice Budiharjo mengatakan, acara ini juga membahas pentingnya pengembangan profesional guru dengan mengedepankan pola pikir bertumbuh (growth mindset) untuk mengikuti perkembangan tuntutan mengajar yang berubah secara konstan karena mengajar adalah profesi yang mendukung pembelajaran seumur hidup. Kecintaan akan belajar harus menjadi fokus untuk menciptakan efek jangka panjang, terutama di luar kelas.

“Untuk ke depannya, seminar dan diskusi seperti ini tentunya akan memegang peranan penting untuk membentuk arah dan jalur bagi para pendidik dan mengaspirasi para guru untuk melakukan perubahan yang dibutuhkan,” kata Founder Bisalah.id Eunice Budiharjo. (Kiel)

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button