Lumajang

Pajak MBLB Naik Signifikan Pasca Stopel Terpadu Ditutup

BeritaNasional.ID LUMAJANG JATIM – Pasca ditutupnya Stopel terpadu PAD MBLB (Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan) naik signifikan hingga capai kurang lebih 4 M dalam kurun waktu satu bulan 15 hari (sebulan setengah) sebelumnya stopel terpadu di tutup pada tanggal 2 November 2023 capaian Pajak MBLB sekitar 16,2 M.

Kenaikan tersebut di katakan kepala dinas Badan Pajak Retrebusi Daerah (BPRD) kabupaten Lumajang Endhi Setyo Arifianto saat di temui di temui di ruang kerjanya (14/12/2023) dirinya mengatakan berdasarkan data SKAB posisi perolehan adanya stopel terpadu dan tidaknya tidak berpengaruh yang mana pasca stopel terpadu pihaknya bisa menjaga perolehan SKABnya.

“Kalau kita lihat posisi perolehan kita saat ini jadi tidak ngaruh jadi gini yang kami lihat dari data perolehan SKAB di stopel terpadu dengan pasca stopel terpadu di tutup ini dan alhamdulilah kita bisa menjaga perolehan kita, sedikit meningkat”. Paparnya

Lanjut kepala Dinas BPRD “Kalau dulu jika masih ada stopel terpadu ada perseorangan karena saya rumahnya tempeh ya misalkan saya membangun saya beli pasir dari penambang ketika saya beli pasir dulu ketika ada stopel terpadu ngirim ke tempeh tidak melalui pos penjagaan pasir di turunkan SKAB masih belum ter pungut ketika saat ini penjagaan kita di Lempeni maka pasir turun di tempeh itu kena, jadi semakin kita mendekatkan ke mulut atau simpul tambang itu yang terjaring akan semakin banyak” jelasnya lagi  

“Untuk stopel terpadu itu lebih ke arah tata kelolanya ini lebih memudahkan pengontrolan yang masuk ke stopel terpadu ini barang legal dan sebagainya itu memudahkan sisi tata kelolanya“. Lanjut Endi

Endi Setyo juga menjelaskan perolehan pajak MBLB per tanggal (13/12/2023) capai 20,5 M pihaknya juga optimis pada akhir bulan atau akhir tahun 2023 akan mencapai 21 M.

“Sampai dengan tanggal kemarin (13/12/2023) pajak MBLB itu 20,5 M jadi kita sampai akhir bulan ini insayaaloh bisa tembus 21 M, Sebelum di tutupnya stopel terpadu data per tanggal 30 Oktober MBLB itu kita mencapai 16,007 M kalau tutupnya itu kan tanggal 2 November 16,2 M kalau saat ini naik kurang lebih 4,3 M”. Jelasnya 

Kepala Dinas BPRD membantah akan adanya kebocoran akan tetapi dirinya menyebut Los potensi hal tersebut menurutnya di karenakan banyaknya jalan tikus yang bisa di lalui truk pasir.

“Kalau kebocoran bukan los potensi yang benar kalau kebocoran ada penyalah gunaan di kami, kalau los potensi itu misalkan kalau di stopel terpadu dulu juga ada beberapa ada jalan tikus truk lewat sana ya sudah los tetapi kalau kita menjaga di Lempeni itu bisa terjaring, maka nya kalau kita bisa menjaga ini di simpul simpul tambang di mulut mulut tambang ini bisa meminimalisir terjadinya los potensi”. Ungkapnya 

“Saat ini kurang lebih ada 8 titik penjagaan SKAB” pungkas Endi setyo Arifianto (Rochim/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button