DaerahJawa Timur

Poktan Diancam Melalui Medsos, Waket Komisi 2 Minta Jangan Mudah Percaya

Berita Nasional.ID, Bondowoso Jawa Timur – Seseorang yang mengaku Kejaksaan Negeri Bondowoso mengirim pesan WhattApp kepada Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Kladi Kecamatan Cerme. Isinya mengancam akan menahan tersangka bantuan traktor S, jika tidak kooperatif.

Menanggapi informasi tersebut, Kajari Puji Triasmono, SH, MH mengaku sedang menelusuri informasi hoax tersebut. Bahkan Tim Intel sudah mengantongi identitasnya.

“Informasi lewat WA tersebut betul-betul menyesatkan. Kejari bekerja profesional, tidak kacangan seperti pelaku yang mengaku dari Kejari tersebut,” jelasnya.

Puji, sapaan Kajari, yakin itu bukan nomor Hp Kasi Pidsus Kejari Wahyu. Karena foto profil nomor kontak seseorang bisa disetting menggunakan foto orang lain.
Ditambahkan, setelah kasus WA tersebut viral, Kejari menginstruksikan kepada seluruh Poktan, agar tidak percaya kepada siapapun yang mengaku dari Kejari terkait dengan kasus traktor yang dilidik dan disidik.

Puji sangat geram, karena upayanya mengungkap kasus yang merugikan negara hingga miliaran tersebut disalahmanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Saya tidak main-main dengan kasus ini. Siapapun yang terlibat harus bertanggung jawab. Karena yang dirugikan bukan hanya negara, tapi juga petani. Sehingga tujuan pemerintah mempertahankan ketahanan pangan bisa gagal,” kata Puji.

Dalam kasus traktor ini, negara dirugikan hingga Rp 1,2M. Harga per unit traktor tersebut Rp 400 juta lebih.
Kasus bantuan hand traktor, lanjutnya, akan kami usut juga. Cuma menunggu giliran. Kedua jenis bantuan ini, traktor dan hand traktor, leading sektornya Dinas Pertanian.
Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Bondowoso, Mansur, SH, MH, mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi melalui Media Sosial (Medsos).

“Sekarang ini Medsos sudah canggih. Dapat merekayasa yang dapat mengecoh kita. Jadi apabila kita dihubungi siapapun melalui Medsos hendaknya lebih berhati-hati,” saran Mansur, terutama pada Poktan yang saat ini menjadi fokus penyelidikan dan penyidikan Kejari, Selasa, 21/3.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button