RSUD Aceh Tamiang, dari IGD, Kamar Inap Hingga Sampah Berserakan
BeritaNasional.ID, ACEH TAMIANG — Image (citra) positif Rumah Sakit Umum (RSU) dimata masyarakat adalah sangat penting dan sebuah keharusan.
Untuk mendapat image (citra) tidak hanya terletak pada kualitas dokter, tetapi terletak juga pada pelayanan para staf, kamar inap yang nyaman dan lingkungan yang bersih. Sehingga dengan poin – poin tersebut image terhadap sebuah rumah sakit dapat terwujud secara ppsitif.
Pelayanan Rumah Sakit merupakan hajat hidup orang banyak yang memerlukan kenyamanan pasien dan keluarga pasien sehingga akan tumbuh mindset positif yang tertanam dipikiran para pasien dan tentu itu dapat menunjang pada proses penyembuhan si pasien saat berobat ke rumah sakit.
Namun, berbanding terbalik saat kita berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang, dari lambannya penanganan di IGD, Kamar Inap hingga kebersihan lingkungan dengan tumpukan sampah yang beserakan di depan kamar inap.
Pantuan media ini beberapa hari lalu di IGD masih banyaknya carut-marut tentang pasien dan lambannya pengirimanan pasien di kamar rawat. Karena seyogianya IGD merupakan langkah pertama saat pasien mendapat pertolongan bukan malah sebaliknya menjadikan IGD sebagai tempat pasien beristirahat dengan durasi berjam-jam.
Sementara itu rasa tidak nyaman terhadap pasien terjadi di Kamar Inap, seperti di Kamar Inap Kelas III Iskandar Muda. Pasien disana merasakan kepanasan yang sangat parah. Hal itu disebabkan dengan pendingin (AC) yang tidak berfungsi, AC hidup tanpa tidak berpengaruh karena tidak mengeluarkan hawa dingin.
Kondisi ini juga diperparah dengan jendela Kamar Inap yang dipaku mati tidak bisa dibuka sebagai ventilasi udara. Sementara jendela Kamar Inap tanpa memiliki kain penutup (gorden) sehingga cahaya tembus langsung ke pasien.
” Panas, kondisi sangat panas. AC tidak berfungsi, terpaksa kita harus membeli kipas angin,” gerutu pasien sedang dirawat yang enggan disebut namanya.
‘Pasien’ sampaikan bahwa kondisi ini cukup menghambat pemulihan kesehatan. “AC gak berfungsi, kain gorden tidak ada. Aneh ini Rumah Sakit,” sebutnya lagi.
Disisi lain terlihat jelas sampah-sampah berserakan didepan kamar pasien seakan-akan tidak ada yang peduli baik itu keluarga pasien maupun para perawat yang menjaga.
Terkait hal tersebut Direktur RSUD Aceh Tamiang dr. Andika Putra, ketika di komfirmasi BeritaNasional.ID, Jumat (19/5/2023) mengatakan kondisi AC yang tidak berfungsi dan kain gorden tersebut dikarenakan tidak adanya anggaran perawatan serta anggaran untuk beli kain gorden.
“Saat ini kita tidak ada anggaran rutin untuk perawatan AC. Biayanya sudah kita gunakan secara menyeluruh perawatan AC sebelumnya. Kondisi AC emang sudah sangat parah perlu perbaikan total dan pengisian gas pendingin,” jelas Andika Putra.
Menurut Andika Putra, kondisi AC tersebut juga dipengaruhi oleh sistem kelistrikan yang bermasalah sehingga sangat berpengaruh terhapap pendingin.
Andika Putra sampaikan kondisi kelistrikan ada masalah tersebut diketahui setelah pihaknya memanggil pihak ketiga bidang perbaikan AC untuk melakukan perawatan secara menyeluruh AC.
Sesuai info yang diterima dari pihak ketiga tersebut, Andika jelaskan sistem kelistrikan pada pendingin udara sangat penting diperhatikan. Apabila instalasi AC dilakukan cara tidak tepat maka otomatis bisa memberikan masalah terhadap kemampuan mendinginkan udara.
“Instalasi AC harus dipasang ulang, sementara kita tidak ada anggaran. Secara keseluruhan operasional RSUD per Januari 2023 – Januari 2024 mengalami defisit hampir 10 M,” jelas Andika.
Untuk kondisi sampah yang beserakan, Andika sampaikan akan menindaklanjuti untuk penegasan kepada petugas Clening Servis agar dapat memantau secara rutin dan juga akan menjadi penegasan untuk para petugas/perawat di setiap jaga agar dapat meneruskan kepada pihak clening servis saat melihat sampah berserakan.
“Dengan kondisi ini, pihak management RSUD Aceh Tamiang memohon maaf atas ketidaknyamanan pasien dan keluarga pasien. Dan terima kasih atas kritikan, saya yakin kritikan ini tentu untuk kebaikan kita bersama karena pada dasarnya Rumah Sakit ini adalah milik kita bersama,” ungkat dr. Andika Putra mengakhiri.