DaerahSUMUT

Supir Dum Truk Kehabisan Minyak Tak Direspon SPBU Tanjung Tiram, Surat Rekomendasi Tak Diberlakukan

BeritaNasional.ID, Batubara Sumut – Pertamina di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara SPBU No. 14.212251 dinilai kejam, ! Bagaimana tidak, pasalnya Wahyudi (33) salah seorang sopir Dump Truk kehabisan BBM jenis Solar di Jl. Kemerdekaan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara tak jauh dari lokasi Pertamina setempat, Minggu malam (18/09/2022).

Karna merasa lokasi truknya mogok tak jauh dari Pertamina, Wahyudi lantas membawa jerigen untuk membeli BBM jenis solar. Bukannya dilayani, Wahyudi justru ditolak oleh pegawai Pertamina saat hendak membeli BBM Solar menggunakan jerigen.

Wahyudi langsung bertanya kepada salah seorang pegawai yang bertugas, soal pembelian solar tidak diindahkan dengan menggunakan jerigen.

“Kenapa ya tidak bisa membeli BBM menggunakan jerigen,” tanyanya.

Menjawab pertanyaan tersebut, pegawai itu sontak menjawab akan ketidak beraniannya mengisi BBM jenis Solar dengan menggunakan jerigen, karena takut dimarahi atasannya (manager).

“Kami tidak berani bang kalau pakai jerigen. Kami sering kena tegur oleh atasan kalau melayani pembelian pakai jerigen walau hanya Rp. 5.000, selagi pakai jerigen kami nggak berani bang,” ucap pegawai SPBU tersebut.

Menanggapi pernyataan tersebut, Wahyudi kemudian meminta tolong agar jerigen yang ia bawa diisi karena keadaan mendesak Truk yang ia bawa lagi kehabisan minyak di jalan.

“Tolong lah bang, Truk saya kehabisan solar nggak jauh dari sini, saya cuma mau dikit ajanya buat bisa sampai kemari,” ucap Wahyudi bermohon.

Karena permintaannya tetap ditolak oleh pegawai Pertamina itu, Wahyudi lantas mendatangi salah seorang manager SPBU tersebut dan menceritakan masalahnya.

Bukannya mendapat solusi, lagi-lagi Wahyudi dapat jawaban yang sama, malah disuruh memanggil kawan seprofesinya untuk menarik truknya ke SPBU.

Jawaban tersebut sontak membuat Wahyudi ingin berdebat dan mempertanyakan lagi kenapa tidak boleh membeli solar menggunakan jerigen, karena situasi mendesak.

“Apakah karna malam? Tapi Kalau pagi mungkin bisa, jadi apalah beda pagi sama malam,” tanya Wahyudi terhadap Manager SPBU yang ia temui.

Lantas Manager tersebut menjawab, “Pagi terang, kalo malam gelap,” jawab Manager SPBU itu.

Karna menurut Wahyudi banyak antrian becak barang berisikan jerigen setiap pagi nya di SPBU tersebut.

“Bukan satu atau dua becak bahkan puluhan bang, lain lagi kereta yang pakai keranjang. Ini kita minta tolong sedikit aja bg, malah kita disuruh manggil kawan buat deret, trus dia bilang kalo mau beli pake jerigen harus ada surat rekomendasi dari Dinas,” terangnya dengan kesal.

Tak mendapatkan hasil, Wahyudi pun keliling mencari penjual solar dan mendapatkan harga yang lumayan tinggi dari pengecer.

Yang anehnya saat membeli Solar eceran, ia sempat bertanya kepada penjual, Apakah pakai surat rekomendasi saat membeli solar,?

“Saya ada surat rekomendasi bang, tapi percuma juga bang, gak berlaku kata orang itu, jadi yaa macam suka-suka orang itu aja mau ngasih sama siapa,” jawab penjual minyak eceran tersebut. (FTR-BB/01)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button