NasionalSumatera

Diduga Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Way Waya Kroi Masih juga Dikerjakan Asal-asalan

BeritaNasional.ID, LAMPUNG TENGAH – Proyek pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Daerah irigasi way Waya Kroi masih berlanjut, Sabtu (11/9/21).

Pekerjaan tersebut berlokasi di Daerah irigasi way Waya Kroi, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung.

Seperti diberitakan sebelumnya hingga sekarang, Pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor CV.Mudia Karya dengan pagu anggaran sebesar Rp. 2619.729.000,00 diduga masih juga dikerjakan asal-asalan.

Nampak dilokasi para pekerja masih juga tidak memakai alat pelindung diri (APD).

Selain itu, pemasangan batu pada dinding irigasi diduga masih tetap tidak memakai pondasi tanam.

Dari pengakuan salah seorang pekerja sebelumnya, proses pada pengadukan semen menggunakan adukan 1+5 yaitu, lima argo pasir dicampur satu sak semen.

Seperti diberitakan sebelumnya, dilokasi pengerjaan tersebut belum juga terpasang papan nama Pekerjaan proyek.

Diberdayakan sebelumnya, proyek pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI “Way Waya Kroi”, terletak diarea bendungan Sri Way Langsep, kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah diduga dikerjakan asal-asalan.

Proyek yang dikerjakan oleh pihak rekanan atau kontraktor CV Mudia Karya dengan pagu anggaran sebesar Rp.2619.729.000,00 tersebut patut dipersoalkan.

Selain tidak dipasangnya papan nama proyek disekitar lokasi, dari hasil pantauan nampak seluruh pekerja ditempat itu tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti, tidak memakai helm bahkan sepatu boot.

Tidak hanya itu saja. Nampak pada pemasangan batu pada dinding irigasi terlihat tidak memakai pondasi tanam.

Selain itu juga, pada bagian lantai irigasi yang lama masih ada juga yang belum dibongkar.

Ketika diminta keterangan, salah satu pekerja ditempat itu mengatakan, untuk adukan semen menggunakan takaran lima satu yaitu, lima argo pasir dan satu sak semen padang.

” lima angkong pasir dan satu sak semen padang untuk adukannya, “kata pekerja itu, Selasa (31/8/21).

Dilokasi, pihak rekanan melalui pengawas lapangan yang enggan menyebutkan namanya, ketika dikonfirmasi tidak banyak berkomentar hanya menyebut bahwa Pekerjaan tersebut merupakan program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) selaku pihak kontraktor CV. Mudia Karya.

“Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) CV. Mudia Karya pihak kontraktor, “jelas dia. (TIM)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button