NasionalRagam

Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi, Warga dan Pedagang Kecil Menjerit

BeritaNasional. ID, JAKARTA– Masyarakat disejumlah daerah mengeluhkan kenaikan harga jual salah satu bahan kebutuhan pokok, kenaikan harga jual terjadi pada minyak goreng dan telur di pasaran membuat para ibu rumah tangga dan pedagang kecil menjerit.

Kenaikan harga minyak goreng yang terjadi dalam sebulan terkahir sangat berdampak pada tingkat konsumsi warga bahkan penyedia penjualan kuliner, penjual gorengan dan rumah Makan ikut menjerit akibat kenaikan harga minyak goreng yang semakin melambung

Tidak hanya minyak goreng kemasan, kenaikan harga jual terjadi juga pada minyak goreng curah, yang notabene biasanya dapat lebih murah dari harga kemasan.

“Sekarang harga minyak goreng kemasan paling murah Rp.18.500 – 19.500 untuk 1 liter, yang 2 liter Rp 34.000 – 35.000 bang tergantung merek, minyak curah juga berkisar Rp 270.000 per jerigen,” ujar Fajri pedagang bebek goreng di daerah Kelurahan Utanpanjang Kemayoran Jakarta Pusat. jumat 5/11/2021.

Salah satu pedagang di Pasar Baru Bekasi mengatakan harga minyak goreng kemasan dan curah terus mengalami kenaikan.

“Harga jual dari pasar dan grosir saat ini mengalami kenaikan tinggi, harga minyak kemasan ternama ataupun merek baru selisihnya sekarang antara Rp 500 – 1.000 perliter, itupun susah didapat, seminggu terakhir setiap hari ada kenaikan lae, ” ucap pemilik toko sembako asal medan.

Adi asal kuningan pemilik toko kelontong di daerah Kemang mengaku terkejut atas kenaikan harga minyak goreng akhir akhir ini, dirinya juga mengaku iba dengan para langganannya yang setiap hari mengeluhkan kenaikan Minyak goreng dan kebutuhan sembako lainnya.

“DiAgen tempat saya kulakan saja pak minyak tropical 1 liter Rp 214.000 perkarton, tropical 2 liter Rp 210.000, padahal sebulan lalu masih masih di sekitar harga Rp 165.000, Kenaikan harga minyak goreng ada beberapa merek sampai 50 persen, jadi saya, kenaikan lumayan pasti sangat terasa juga buat pedagang kecil apalagi mereka juga dibatasi dalam penjualannya karena aturan PPKM,” kata Adi.

Adi berharap ada perhatian pemerintah untuk masyarakatnya apalagi saat ini masih di berdampak pandemi covid dimana daya beli warga berkurang dan ditambah kenaikan harga sembako.

“Penderitaan rakyat sudah cukup sudah komplit pak, toling janagn dibebani lagi dengan kenaikan kebutuhan sembako,” harapnya.
Anggota komisi VI DPR RI saat dalam sebuah acara
Anggota Komisi VI DPR RI/FPKB, ir. Nasim Khan saat di minta tanggapannya oleh awak media BeritaNasional. ID melalui pesan WhatsAppnya mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak Kemendag perihal keluhan masyarakat tersebut.

“Sementara saya sampaikan jawaban dari Kemendag kenapa minyak atau kebutuhan pokok lainnya ada kenaikan,”Papar Nasim.

Harga Minyak Goreng sangat tergantung bahan baku (CPO), harga internasional CPO naik karena terjadi gangguan pasokan dunia utk bahan baku nabati.

Penyebab kenaikan karena

– Canada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7% dan menyebabkan turunnya pasokan dunia.

– Produksi CPO Malaysia turun sekitar 8% salah satu penyebabnya kekurangan tenaga kerja (karena pandemi)

– Krisis energi dibeberapa negara (India, China, Eropa) sehingga mengalihkan ke bioenergi (termasuk biodiesel)

– Biaya logistik tinggi (akibat pandemi) karena penurunan frekuensi pelayaran sehingga space kapal angkut terbatas juga berdampak pada kelangkaan kontainer internasional.

Catatan:
Entitas produsen minyak goreng berbeda dengan Pelaku usaha kebon sawit dan Produsen CPO (sebagian kecil yang terfialiasi dengan produsen minyak goreng)
Sehingga Produsen minyak goreng sangat tergantung dari harga CPO.

Upaya Pemerintah:

– memastikan pasokan minyak goreng di dalam negeri, saat ini stok dalam negeri 628 ribu ton (cukup utk 1,5 bulan) hal ini penting jangan sampai CPO diekspor semua.

– Pembahasan penyediaan minyak goreng dengan kemasan sederhana sedang dibahas marathon dengan pelaku usaha minimal untuk mengamankn sampai Natal dan Tahun Baru.

“Diatas itu jawaban kemendag setelah kami komunikasikan, ” Singkat Politisi asal Dapil III Jawa Timur, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button