Kejari Bondowoso Tetapkan Ketua Gapoktan Tersangka Kasus Traktor
BeritaNasional.ID – Bondowoso Jawa Timur, Kasus bantuan traktor oleh Kementrian Pertanian pada sejumlah Kelompok Tani (Poktan) pada tahun 2018 memasuki babak baru. Saat ini Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso Puji Triasmoro, SH, MHtelah menetapan S Ketua Gapoktan sebagai tersangka kasus traktor, Jumat (17/3/2023).
“Kami terus mendalami kasus ini dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Jaksa Penuntut Umum terus melakukan penyelidikan dan penyidikan. Karena ada kasus yang statusnya meningkat pada Lidik. Dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara maraton, JPU menetapkan 1 tersangka berinisial S. Penetapan tersangka terhadap S berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan alat bukti,” jelas Puji Triasmoro, SH, MH.
Lebih lanjut, Kajari Bondowoso mengatakan, tersangka S merupakan salah satu Ketua Gabungan Poktan (Gapoktan). “Diharapkan dengan ditetapkannya S sebagai tersangka, bisa membuka tabir dugaan penyelewengan bantuan traktor bernilai milyaran tersebut,” harap Puji Triasmoro.
Tersangka S, sambung Puji Triasmoro, Ketua Gapoktan wilayah Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso. Yang bersangkutan mendapatkan bantuan 3 traktor. Namun diduga S menyalahgunakan bantuan tersebut. Terbkuti ketiga traktor tersebut tidak diketahui keberadaannya. “Sebelum menetapkan S sebagai tersangka, penyidik minta keterangan pada 3 Poktan. Harga traktor per unit Rp 412 juta. Kerugian negara akibat penyelewengan tersebut mencapai Rp 1, 2 miliar,” jelas Kajari Bondowoso Puji Triasmoro.
Sementara itu, Ketua LSM Lhasbira (Laskar Bintang Sakera), Erfan Lelor meminta, kepada Kajari Bondowoso jangan hanya menetapkan tersangka dari Gapoktan saja. Pejabat yang terlibat dalam kasus traktor juga harus diperiksa. “Kasihan kalau hanya Gapokan yang dijadikan tersangka,”ujarnya.
Jika Kajari Bondowoso, sambung Erfan Lelor, berani memeriksa para pejabat yang terlibat dalam dugaan kosrupsi Traktor, maka patut mendapat apresiasi dan acungan jempol. “Saya berharap Kajari Bondowoso mau melakukan penyelidikan terhadap para pejabat yang terlibat kasus traktor,” pinta Erfan Lelor.