Artikel/OpiniRagam

Mengenal Etnografi sebagai Metode Penelitian

Oleh : Indah Sari Rahmaini *)

BeritaNasional.ID — Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang memiliki beragam jenis dalam analisisnya. Jenis yang digunakan tergantung kepada konteks dan kebutuhan peneliti dalam membantu untuk menjelaskan sebuah realitas sosial. Analisis data kualitatif beragam modelnya, etnografi merupakan salah satu model kualitatif yang dikenal saat ini. Etnografi merupakan analisis yang paling umum digunakan dalam kajian antropologi. Analisis etnografi memiliki model yang bermacam-macam tergantung kepada teoritisi yang menjelaskan.

Menurut Hanurawan (2016) model penelitian kualitatif memiliki tujuan mendeskripsikan karakteristik kultural yang terdapat dalam diri individu yang menjadi anggota sebuah masyarakat dalam sebuah kelompok masyarakat kultural. Entografer harus mempelajari habitat alami mereka untuk memahami celah antara [raktik dan wacana yang lebih besar dari struktur sosial (Hallet and Barber, 2014). Menurut Spradley (1980) etnografi berarti berpartisipasi dalam kegiatan, mengajukan pertanyaan, makan-makanan yang “aneh”, belajar bahasa baru, menonton upacara, mengambil catatan lapangan, mencuci pakaian, mengamati permainan, melacak silsilah, mewawamcarai informan, dan ratusan hal lainnya guna untuk dapat berpartisipasi penuh atas apa yang dialami oleh masyarakat kultural tersebut. Tujuan utama etnografi adalah karya menggambarkan budaya, menggambarkan dan memahami cara lain hidup dari sudut pandang asli informan.

Penelitian etnografi dikembangkan melalui antropologi budaya. Penelitian ini menyelidiki masyarakat dan budaya dengan pengujian manusia, interpersonal, sosial, dan budaya dalam segala kerumitannya. Selain itu metodologi yang bersangkutan mendeskripsikan bagaimana perilaku mereka baik sebagai individu atau sebagai bagian dari kelompok yang dipengaruh oleh subkultur tempat dimana mereka bergerak (Draper, 2015). Dapat kita lihat dari penjelasan diatas bahwa penelitian etnografi dapat memainkan perana penting untuk bisa memahami realitas sosial kultural dengan cara terjun langsung dan ikut merasakan apa yang dialami oleh masyarakat. untuk karena itu, model etnografi sangat kuat sekali jika berbicara dalam bidang antropologi. Namun, bidang ilmu sosiologi dan ilmu komunikasi juga hadir dalam mewarnai kajian etnografi karena masih dinilai mampu untuk menganalisis masyarakat maupun komunikasi secara garis besar.

 Etnografi merupakan pembuatan analisis budaya maupun dokumentasi tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan dengan pelukisan yang sistematis mengenai suku bangsa yang dihimpun dalam kurun waktu tertentu (Bungin, 2015). Etnografi mencakup studi intensif tentang orang-orang dalam konteks budaya mereka. Ini bertujuan untuk membangun laporan deskriptif rinci tentang kehidupan sosial dan budaya yang mengintegrasikan beberapa metode kualitatif (Awah, 2014). Jadi, Etnografi didasarkan pada pengamatan langung, tentu saja saat melakukan etnografi juga penting untuk mendengarkan percakapan para aktor, membaca dokumen serta mempelajarinya, serta mengajukan pertanyaan. Namun, hal mendasar yang membedakan etnografi dengan yang lain adalah peran yang lebih aktif untuk mengamati, melihat, dan meneliti. Etnografi bukan sekedar instrumen pengumpulan data. Banyak ahli yang telah mengemukakan idenya mengenai penelitian etnografi. Namun disisi lain, analisis model Spradley lebih banyak digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam bukunya yang berjudul Participation Observation, Spradley telah menjelaskan dengan cukup baik dan mudah untuk dipahami.  

Penelitian etnografi merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang melibatkan peneliti untuk terjun ke lapangan dengan mengamati, merasakan, terlibat, serta berbaur secara aktif dalam jangka waktu yang panjang agar mampu untuk merasakan apa yang dialami oleh informan. Penelitian ini pada umumnya dipakai oleh kajian antropologi dalam menganalisis budaya, namun perkembangan etnografi juga digunakan oleh disiplin ilmu lain seperti sosiologi dan ilmu komunikasi. Hal ini disebabkan karena kajian etnografi dipengaruhi oleh oersoektif interaksionisme simbolik serta fenomenologi. Oleh karena itu, kajian etnografi masih relevan untuk dilakukan oleh disiplin ilmu sosial lainnya. (Ay/BERNAS)

*) Biodata Penulis :
Nama : Indah Sari Rahmaini
Profesi : Dosen Sosiologi Universitas Andalas
E-mail : indah.rahmaini96@gmail.com

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button