Sulbar

Aliansi Tuntut Copot Plt RSUD Polman , Sekda: Harus Melihat Secara Arif Kebawah

Polman.Sulbar.Beritanasional.id — Sebanyak 50 oarng tergabung dalam Aliansi Mahasiswa (Pergerakan Islam Indonesia) PMII Cab Polman kembali menggelar aksi di halaman kantor Bupati Polman.Selasa 7 Juli

Tuntutan yang sama terkait meninggal bayi ibu A , yakni meminta pencopotan Plt Rsud Polman , menghadirkan Dokter yang menolak operasi ,RSUD harus bertanggungjawab atas meninggalnya bayi A dan meminta

Massa aksi berorasi secara bergantian didepan pintu masuk kantor Bupati Polman,dan diterima oleh Sekda Kab Polman A. Bebas Manggazali didampingi Muhiddin , dengan menghadirkan Plt Dir RSUD serta tim Audit RSUD .

Dalam dialog antara massa aksi dengan pihak Pemda tidak menemui titik kejelasan pasalnya Pihak Aksi Aliansi Mahasiswa bersikukuh memaksakan tuntutan mereka tanpa memeberi ruang kepada pihak Pemda , RSUD untuk menjelaskan aruran sesuai Protap yang di jalankan , dengan alasan menolak karena Pihak RSUD tidak dapat menghadirkan Dokter yang menangani pasien karena menyalahi kode etik protap RSUD , Penjelasan dari tim audit menjelaskan akan melaksanakan pertemuan tertutup dan terbatas dengan hanya menghadirkan perwakilan dari massa aksi ( PMII ) dengan pihak keluarga pasien.

Sekda Kab Polman A. Bebas Manggazali mengatakan Sebagai pejabat yang bertanggugjawab dalam hal ini tentunya harus melihat secara arif kebawah terkait tuntutan pencopotan Plt RSUD , harus dipelajari dulu karena ada tiga Komponen yang harus dilihat yakni bagaimana manajemennya menjabat sebagai Direktur , jika manejemennya benar mungkin akan kami pertahankan , jika manejemennya tidak benar bisa dipertimbangkan dengan mutasi ,Ucap A Bebas .

Lanjut A Bebas mengatakan selain itu kita harus tahu bagaimana sarana dan prasarana RSUD tentu harus menunjang , sekalipun dia ( plt Rsud -red) ingin berbuat banyak jika tak didukung sarana dan prasarana seperti melaksanakan operasi tapi tidak ada ruangan khusus operasi untuk pasien Covid -19 , itu harus perlu kita ketahui serta Sumber Daya Manusia di RS itu sendiri .Terang A Bebas

Sehingga untuk memenuhi tuntutan untuk mencopot kami tidak bisa menjawab , berikan kami waktu melihat ke tiga komponen yang ada di RSUD, lanjut Sekda Kab Polman ini

Sedang tuntutan untuk bertemu dengan dokter yang menangani pasien , tidak dapat dipenuhi karena pihak RSUD ada protapnya sendiri , Jelas A Bebas , sambil menambahkan . Seharusnya tadi saat dialog , tidak terjadi gontok gontokan seperti tadi baiknya kita saling mendengarkan , satu arah sehingga saya tekankan tadi bisa diadakan pertemuan dengan Dokter yang menangani pasien tapi masing – masing terwakili , 2 orang dari pihak keluarga pasien , dan dari Aliansi Mahasiswa menghadirkan Korlapnya dan dibantu 2 orang perwakilannya , tidak perlu secara keseluruhan Aliansi karena yang ingin dibicarakan tujuannya sama.

Lanjut A.Bebas , seharusnya pihak aksi juga meminta penjelasan RS Regional Mamuju , sebagai RS rujukan Kemenkes Penanganan Covid -19 , jangan cuman RSUD Polman saja yang terus dimintai Penjelasan .Tutup A.Bebas

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button