Daerah

Disinyalir Sering Dicoret Dewan, Sarana Umum di Objek Wisata Aceh Besar Masih Jadi Keluhan

Beritanasional.Id, Kota Jantho – Bila berpedoman pada informasi yang berkembang. Destinasi wisata di Aceh Besar tentu sangat memukau pembaca, karena kehindahan destinasi yang tersedia.

Tapi sayang, realita di lapangan tidak seperti yang tergambar dalam kebanyakan informasi, malah dapat disebutkan berbanding terbalik dengan apa yang dipublis selama ini.

Mengapa tidak sejumlah lokasi wisata yang sudah masyhur di Aceh Besar, hingga saat ini masih mengeluhkan sejumlah perlengkapan sarana dan prasarana yang seharusnya tersedia dengan optimal demi kenyamanan pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Besar melalui Kabidnya, Antonius, kepada media ini mengaku hingga saat ini belum satupun lokasi wisata yang dikelola pemerintah Aceh Besar, memiliki fasilitas umum yang sempurna dan lengkap. Terutama menyangkut dengan tempat ibadah (musalla), persediaan air bersih dan sejumlah sarana dan prasarana lainnya yang seharusnya tersedia dilokasi wisata tersebut.

“Belum ada satu pun lokasi wisata milik Pemda Aceh Besar yang sudah optimal Saspras Umum dan kini masih keluhan terutama air bersih,” kata Antonius yang ditemui di kantornya, Rabu (25/9/19).

Ditanya soal upaya yang sudah dilakukannya, aku Antonius, pihaknya pernah mengusulkan sejumlah anggaran untuk pembangunan fisik sejumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan di lokasi wisata dimaksud, tapi sayang, tidak mendapat respon positif dari pihak terkait, malah usulan dicoret di anggaran.

“Sudah pernah kita usulkan tapi dicoret, dan cuma ada aspirasi untuk publikasi,” sebut  Antonius.

Antonius menambahkan, jumlah titik wisata yang termasuk milik pemda adalah, Ujong batee, Ie Su um dan ujong Nipah di Pulo aceh, selalebihnya adalah lokasi wisata dibawah kelolaan gampong atau masyarakat.

Antonius, mengkawatirkan jika kondisi kelengkapan lokasi wisata yang ada seperti itu, maka wacana menciptakan lokasi wisata halal masih diragukan dapat terealisasi.

“Bagaimana kita bicara menciptakan wisata halal, untuk kesiapan air berudhuk saja masih kualahan,” timpal dan tutup Antonius. (Alan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button