Metro

Gubernur DKI: Geografis Ibukota Dinilai Berbeda Dengan Derah Lain, Giant Sea Wall Banyak Dipertanyakan

BeritaNasional.ID Jakarta – Gubernur DKI, Anies Baswedan menilai geografis ibukota yang berbeda dengan daerah lainnya membuat rencana pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall banyak dipertanyakan. Sehingga perlu pengkajian ulang.

“Karena banyak studi yang sekarang justru mempertanyakan kembali kemanfaatan dari tanggul laut tersebut,” kata Anies, kemarin.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyatakan, terdapat 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Jadi, menurutnya, harus dikaji secara detail sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. “Jangan sampai kita melakukan sekarang, di kemudian hari anak cucu kita menengok lagi ini kok airnya jadi kumpulan air tak bersih kumpul di sini? Kan gitu,” jelasnya.

BANJIR ROB

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Air dan Sumber Daya Air, Firdaus Ali mengatakan Jakarta membutuhkan giant sea wall untuk mencegah terjadinya banjir rob.

Firdaus mengatakan, saat ini giant sea wall dikembangkan menjadi national capital integrated coastl development (NCICD). Menurut dia, proyek tanggul pantai tetap berjalan namun kendalinya di bawah pemerintah pusat yakni Kementerian PUPR.

“Sekarang namanya NCICD (national capital integrated coastal development) dan itu tetap jalan. Sekarang di bawah Kementerian PUPR,” kata Firdaus.

Menurut dia, program NCICD ini bukan hanya Pemerintah Provinsi DKI saja tapi juga melibatkan Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kini, perencanaannya sedang dimatangkan pemerintah pusat. (dki/bn)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button