PendidikanSulawesi

IMD: Cara SDIT Insantama Makassar Siapkan Muslimpreneur Unggul

BeritaNasional.ID, MAKASSAR – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insantama Makassar kembali menggelar IMD atau Insantama Market Day. Kegiatan IMD adalah salah satu program unggulan sekolah yang digelar rutin setiap semester untuk mengenalkan siswa siswa insantama bagaimana berniaga sesuai aturan Islam. Bertempat di halaman sekolah, acara IMD kali ini digelar Rabu (9/3) dan diikuti seluruh siswa. Acara IMD semakin semarak karena dirangkaikan dengan kegiatan perlombaan bagi TK dan PAUD Se-Kota Makassar.

Insantama Market day (IMD) adalah model belajar yang bertujuan menjadikan siswa tidak hanya diajarkan bagaimana teori-teori berdagang, tapi juga dapat praktik secara langsung bagaimana cara berdagang yang baik. Termasuk juga belajar berkalkulasi terkait untung ataukah rugi dari kegiatan berdagang. Namun yang utama adalah membentuk karakter muslimpreneur unggul.

“Di IMD siswa melakukan jual beli dengan sikap jujur, teliti, berani menawarkan dagangan mereka kepada para pembeli, dan barang yang dijual harus halal dan thoyib,” ujar Asriyani, kepala SDIT Insantama Makassar. Ditambahkannya, saat IMD kita juga mengingatkan agar seluruh siswa membelanjakan uang yang dimiliki secara cerdas dengan memperhatikan kebutuhan, bukan karena “ingin” semata.

Bagi pedagang harus bisa mencatat uang masuk dan keluar dan berapa keuntungannya. “Yang utama IMD ini bukan ajang kiat mengais rupiah, namun yang juga diajarkan para guru yakni pengalaman serta wahana pembelajaran karakter, keterampilan, pengetahuan kewirausahaan berbasis syariah,” urainya.

Ketua Yayasan Smart Insan Utama Makassar Bahrul ulum mengatakan, IMD dilaksanakan demi menumbuhkan Kepribadian Islam (Syakhshiyyah Islam) dalam diri siswa-siswi untuk senantiasa terikat dengan Syari’at Islam dalam kehidupan mereka setiap saat, termasuk dalam transaksi jual beli. Selain itu, disetiap IMD terdapat para Qodhi atau hakim dari guru-guru yang perannya sebagai penengah atau pelurus masalah-masalah yang terjadi selama IMD berlangsung.

“Muslimpreneur harus ditanamkan sejak dini, sejatinya bukan sebatas profesi atau berkaitan dengan aktivitas dagang semata, namun lebih berkaitan dengan mindset dan karakter mental seorang muslim yang memiliki daya juang, motivasi dan kreatifitas memanfaatkan segala peluang untuk memberikan nilai tambah, baik barang maupun jasa dalam rangka menggapairidha Allah SWT, “ tambah Bahrul. (JG)

 

 

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button