Daerah

PDIP: Persaingan Antara Jokowi Dan Prabowo Tidak Terlalu Ketat Di Pilpres 2019

BeritaNasional.ID Jakarta – Sejumlah survei masih menempatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon terkuat, disusul Prabowo Subianto. Namun, menurut Charta Politika, elektabilitas Prabowo mulai naik setelah Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo. Pertanyaan publik saat ini, apakah memang hanya dua nama itu yang akan bertarung atau ada nama lain yang bakal menjadi kuda hitam.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan, sebenarnya persaingan antara Jokowi dan Prabowo tidak terlalu ketat. Pihaknya memprediksi, persaingan ketat cenderung takkan terjadi. “Sebab, masyarakat semakin antusias ketika Jokowi melakukan kunjungan ke daerah,” kata Hasto, Kamis (24/5/2018).

Menurut Hasto, pihaknya memilih tidak ingin terburu-buru menyimpulkan, tidak ada penantang lain yang bakal menjadi kuda hitam.

“Kami akan melihat bagaimana parpol-parpol nantinya mengusulkan pasangan calon. Dari situ, sikap partai akan ditentukan,” ujarnya.

Hasto melanjutkan, PDIP lebih memilih fokus memberi dukungan kepada Jokowi. Agar di sisa pemerintahannya, kerja untuk menyukseskan janji di kampanye bisa terlaksana.

Ketika ditanya tanggapanya soal poros ketiga yang selama ini digadang oleh Partai Demokrat, Hasto tak mau berspekulasi. Hanya saja, berdasarkan informasi yang dia peroleh, banyak yang menyebut relatif sulit membentuk poros dimaksud.

“Karena orang paham, supaya pemerintahan nantinya stabil, maka syarat dukungan parlemen sangat diperlukan. Jadi kecil kemungkinan poros ketiga kalau kekuatan dukungan parpolnya kecil. Itu yang saya dengar ya,” ujarnya. (dki1/bn.id)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button