Daerah

Politisi Muda Dipastikan Warnai DPRD Bondowoso

Sutriono Berpotensi Jadi Ketua DPRD ?

Beritanasional.ID,

BONDOWOSO – Meski KPUD Bondowoso masih belum mengumumkan siapa saja yang bakal duduk di kursi legislatif 2019-2024. Namun berdasarkan hasil analisis rekapitulasi sementara dari sejumlah pihak, dipastikan bahwa kursi legislatif DPRD Bondowoso tahun 2019 nanti akan diisi banyak politisi muda dari berbagai partai.

Bahkan dari sekian politisi muda yang sangat besar meraup suara kemarin adalah sutriono, yang berangkat dengan kendaraan PKB daerah pemilihan (dapil) dua meliputi Kecamatan Cermee, Prajekan, Botolinggo dan Tapen. Pria ini mengklaim meraup suara di atas 9 ribu. Tak heran, jika sejumlah pihak mengakui bahwa Sutriono juga berpotensi menjadi salah satu alternatif pilihan partai untuk duduk sebagai ketua DPRD.

Disisi lain, politisi senior pada pemilu tahun ini banyak yang tumbang. “Kekalahan politisi gaek, dan munculnya politisi politisi muda, seperti H. Samsul Tahar PKB, Irsan, Ady Krisna dan lainnya adalah bukti bahwa masyarakat membutuhkan alternatif pemimpin di Bondowoso,” ujar ketua DPD Jaka Jatim, Jamharir, Sabtu (20/4/19) siang kemarin.

Menurut dia, komunikasi politik anak muda lebih variatif dan progresif. Misalnya mereka berhasil memainkan medsos sebagai kampanye massif dan gratis, murah tapi cerdas. FB, IG, Twiter, WA dan lainnya itu dijadikan isntrumen kampanye.

“Memang, money politics masih ada, namun bukan menjadi satu-satunya pertimbangan yang paling determinan dalam Pilleg 2019. Tokoh yang menjadi endors dan vote getter juga tidak terlalu efektif,” jelasnya.

Rekam jejak dan personalitas calon saat ini menurut Jamharir cukup menjadi alasan memilih. “Dan ini kabar menggembirakan bagi masa depan demokrasi di Bondowoso,” terangnya.

Lebih jauh ia mengemukakan, bahwa pucuk pimpinan di DPRD sangat ditunggu-tunggu oleh Masyarakat. “Orang baru lebih diharapkan dari pada orang lama. Oleh karena itu, Sutriono menurut saya juga layak menjadi pertimbangan partai,” jelasnya.

Dijelaskan Jamharir, dalam pemilu kali ini masyarakat sudah banyak yang sadar bahwa memilih pemimpin merupakan salah satu cara membangun bangsa. Namun dari hasil analisanya ia melihat bahwa ada banyak karakter di setiap dapil.

Setiap dapil, kata Jamharir, para pemilih memiliki karakter sendiri. Voting behavior, kata Jamharir tidak sama. Dapil 1 lebih rasional, dapil 2 lebih patron klien, mengikuti arahan para kiai dan ustad, misal Kemenangan Sutriono tak bisa dilepaskan dari pengaruh PP. Darul Falah pimpinan Kiai Qadir Syam dan Kiai Mahfud Syam.

“Dapil 4 kenapa Adi Krisna dan H. Samsul Tahar lebih berpeluang dilantik, karena mereka lebih lincah dan lebih cerdas menyapa masyarakat. Masyatakat dapil 4 menginginkan pemimpin muda, seperti mereka berdua,” tukasnya. (Muhlis)

Caption : Sutriono, caleg PKB

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button