ACEH

Soal Isolasi Warga Aceh Besar di Hutan, Faisal Oesman Angkat Bicara

Beritanasional.Id, Kota Jantho – Polimik isolasi 8 orang warga Kota Jantho yang pulang dari daerah Pandemi Terinveksi Covid-19 Jakarta, di Hutan Gampong Jalin Kecamatan Kota Jantho, Aceh Besar sejak dari Senin 30 Maret lalu hingga sekarang, disesalkan oleh salah seorang tokoh masyarakat Aceh Besar sekaligus politikus dari Partai Golkar dan mantan Ketua Kadin Kabupaten Aceh Besar, Faisal Oesman.

Melalui saluran telpon, Kamis malam, 2 April 2020, Faisal mengakatakan apa yang terjadi terhadap para Pemuda asal Kota Jantho itu sangat disayangkan. Tidak seharusnya mereka yang baru pulang dari lokasi Pandemi dibiarkan begitu saja dan terkesan lepas tangan pihak gugus tugas penaganan Covid-19 Kabupaten Aceh Besar.

Sebab, bila dibiarkan demikian akan lebih mengkhawatirkan lagi, bilamana mereka nantinya ternyata terinveksi Covid-19, meskipun saat ini sebagaimana diakui oleh keluarganya dalam kondisi sehat-sehat saja.

“Seharusnya Gugus tugas penanganan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Aceh Besar dapat melakukan koordinasi dengan Gugus tugas Penanganan Covid-19 Provinsi. Ketika mereka tidak berani mengambil resiko, akibat berbagai keterbatasan yang dimiliki. Namun bukan malah membiarkan mereka diisolasi ke Hutan dan jauh dari kemudahan pelayanan pemantauan petugas dan jaminan sterilisasi lokasi yang ditempati,” kata Faisal Oesman.

Menurut Mantan Ketua Partai Golkar Aceh Besar ini, sikap lepas tangan pihak yang bertanggungjawab penanganan perkara tersebut atau Gugus tugas tersebut sangat tidak baik terhadap proses upaya percepatan penanggulangan ancaman Covid- 19 tersebut. Sebenarnya semuanya telah jelas dalam protokoler percepatan penanggulangan Covid-19 mulai dari tingkat pusat hingga ke tinggat paling bawah (desa)

Oleh sebab, itu fungsi koordinasi harus dikedepankan ketika munculnya sebuah persoalan dan tidak gegabah dalam bertindak sesuka hati. Pun demikian, lanjut Faisal ini bukan saatnya saling menyalahkan, tetapi hendaknya pihak Gugus tugas, segera menjemput mereka yang menjalani isolasi di hutan tersebut dan menempatkan mereka di tempat yang lebih layak. Bila mana mendapat masalah ketika proses menjalani isolasi ingin dilakukan di Kampung masing -masing.

“Sekarang semua pihak harus beritikat untuk mengupayakan semua orang untuk tetap hidup, meskipun yang sudah terinveksi sekalipun, apalagi kalau status yang bersangkutan tampak dalam keadaan sehat,” sarannya.

Disisi lain, tambah Faisal lagi, persoalan lain juga masih terjadi pada image masyarakat dalam memahami akan resiko dan proses pengembangbiakan virus Corona itu yang terkesan sangat seram dan menakutkan sekali. Nah, hal ini tidak serta merta seperti yang difahami masyatakat saat ini, sehingga telah mengakibatkan hilangnya sikap sosial di masyarakat terhadap sesama, bahkan telah mampu menghancurkan hubungan sosial yang seharusnya harus dikedepankan dari segala hal lain, hanya karena ketakutan yang berlebihan.

Diharapkan, pihak terkait untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam memahami efek dan bahaya virus tersebut dan sejauhmana cara kerja dan cara menghancurkan virus tersebut.

“Sebenarnya tingkat pemahaman yang diterima masyarakat saat ini lebih ke arah “horor” padahal tidak demikian. Bahkan anti imun tubuh yang kita miliki masih mampu melawan virus tersebut, oleh sebab itu kita berharap pihak terkait untuk terus melakukan sosialisasi, supaya tidak menambah kepanikan yang serius pada masyarakat nantinya,” demikian pesannya. (Alan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button