Daerah

Wabup Yoyok Bersama Dandim 0823 Saksikan Pemasangan Alat Pengelola Air Hujan

BeritaNasional.ID, SITUBONDO – Pemasangan alat pengelola air hujan menjadi air minum yang layak dikomsumsi, dipersembahkan untuk masyarakat Desa Tlogosari, Kecamatam Sumbermalang, Situbondo di lokasi TMMD ke-107 tahun 2020, Desa Tlogosari, Kecamatan Sumbermalang, Situbondo, disaksikan Wakil Bupati Situbondo Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi dan Komandan Kodim 0823 Situbondo Letkol Inf. Akhmad Juni Toa, SE, ME.Pol, Jum’at (13/3/2020)

Saat pemasangan alat pengelola air hujan menjadi air layak dikonsumsi berlangsung, Anton, salah satu Mahasiswa Universitas Gajah Mada yang juga dari Komunitas Banyu Bening, Sleman, Yokyakarta mengatakan, bila sebelumnya, air hujan di biarkan tumpah hanya menjadi air limpasan yang terbuang ke bumi, maka, dengan alat pengelolaan air hujan ini menjadi air minum sehat yang menggunakan metode elektrolisa alias disetrum, maka air hujan itu bisa dimanfaatkan secara optimal menjadi air minum kesehatan.

“Air hujan yang sudah kita kenal banyak manfaatnya, bisa sangat istimewa jika kita kelola secara benar,” Ucap Anton.

Menggunakan wadah plastik, pipa, sperial titanium dan penyaringan, kemudian alat listrik adaptor, maka air hujan bisa diolah dengan metode elektrolisa alias disetrum dan menjadi air minum yang layak konsumsi dan sehat.

“Selama mengkonsumsi air hujan yang diproses menggunakan setrum itu, manfaat banyak untuk kesehatan jika dibandingkan dengan air minum biasa,” tutur Anton Sujarwo, yang pernah menjadi moderator Kongres Air Hujan 2 Universitas Gadjah Mada dan Instalasi pengolaan air hujan siap minum BBWS Bengawan Solo.

Selain itu, Anton juga mengatakan bahwa, biaya untuk membuat komponen alat pengelola air hujan tersebut, relatif murah. Selain alat-alatnya mudah di dapat di toko-toko cara merangkainya juga sangat mudah di praktekan. “Fungsi alat yang bisa dibikin sendiri dengan biaya sangat murah itu, bisa dibuat sendiri oleh bapak dan ibu,” kata Anton saat berdilaog langsung oleh masyarakat yang berada di lokasi TMMD ke-107.

Untuk hasil yang maksimal dalam menggunakan alat pengolah air hujan yang menggunakan metode elektrolisa alias disetrum ini, sambung Anton, minimal 8 jam.

“Air dari BASA yang sudah di proses menggunakan metode elektrolisa alias disetrum itu, bisa di minum untuk kesehatan dalam tubuh dan dapat juga menyembuhkan seperti kanker gondok dan lain – lainnya, sedangkan air yang ada di kotak Asam bisa digunakan untuk, penyubur tanaman dan penggemuk ternak,” jelasnya.

Sementara itu, Komandam Kodim 0823 Situbondo Letkol inf Akhmad Juni Toa, SE, M.I.Pol mengatakan bahwa, Desa Tlogosari merupakan sasaran TMMD ke-107 tahun 2020, dengan wilayah curah hujan yang sangat tinggi di setiap tahun. “Dengan dipasangnya alat pengelolaan air hujan menjadi air minum sehat, semoga membawa dampak yang bermanfaat bagi masyarakat desa setempat,” kata Dandim.

Kegiatan TMMD ke-107 tahun 2020, sambung Dandim 0823 Situbondo, kebetulan dimulai pada musim hujan. Hujan terkadang menjadi kendala pada pengerjaan sasaran fisik Pra TMMD ke-107 ini.

“Dengan gerakan ‘memanen air hujan’ melalui metode elektrolisa alias disetrum yang digarap oleh Komunitas Banyu Bening, Sleman Yogyakarta ini, hujan tidak lagi menjadi kendala. Namun, sebaliknya hujan menjadi lebih berkah dan bermanfaat untuk masyarakat desa setempat,” pungkasnya.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button