Jawa Timur

Desa Pasrujambe masuk 65 Desa se-Indonesia Untuk Pelatihan Sadar Wisata Dari Kemenparekraf

BeritaNasional.ID Lumajang – Desa Pasrujambe kecamatan Pasrujambe kabupaten Lumajang Masuk di 65 desa pelatihan sadar wisata se Indonesia dari direktorat pengembangan sumberdaya dan kelembagaan kemenparekraf, kegiatan sadar wisata di laksanakan di depan balai desa Pasrujambe kecamatan Pasrujambe kabupaten Lumajang Rabu (29/06/2022).

Teguh Tri Widodo SubKoordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional 1B
Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf/Baparekraf mengatakan agenda kegiatan yang di desa Pasrujambe merupakan rangkaian sosialisasi sadar wisata.

“Iya agenda hari ini yaitu rangakaian sosialisasi sadar wisata kegiatan ini adalah rangkaian dari program kampanye sadar wisata yang atas kerjasama kementerian pariwisata dengan P3TB itu adalah program pengembangan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan yang support oleh bank dunia”. Jelasnya

Masih menurut teguh hadirnya kementerian pariwisata di desa Pasrujambe bertujuan meningkatkan SDM masyarakat sehingga masyarakat mempuni dalam bidang pariwisata.

“Kami hadir di sini untuk peningkatan SDM, untuk di Kabupaten Lumajang ini baru satu di Pasrujambe ini harapannya ke depan mudah-mudahan ada program tambahan dari P3TB untuk Kabupaten Lumajang sehingga SDM di sini mempuni dalam bidang pariwisata”. Paparnya

“Disini seperti nya sudah terbentuk tinggal di up aja upsteling, Habis kegiatan ini akan ada progam pelatihan dari desa pasrujambe ini ada sekitar 10 orang mengikuti pelatihan”. jelasnya lagi.

Di tempat yang sama Sugianto Kepala Desa Pasrujambe menjelaskan ada tiga destinasi wisata alam yang berada di desa Pasrujambe, wisata Kedung Guo, wisata Batu Lapis, dan Wisata Religi air suci.

“Di desa pasru Jambe ini kalau wisata alamnya yang kita kembangkan ada tiga pertama wisata Kedung guwo Yang merupakan prioritas, kemudian yang kedua adalah batu lapis yang ada di Dusun Tawang songo kemudian yang ketiga adalah wisata religi yaitu pengambilan air suci yang sudah dilakukan sejak dahulu kala oleh warga Hindu khususnya yang datang dari Bali yang lokasinya di bunda ratu yang berdekatan dengan sungai besuksat”. Jelasnya

Sugianto juga membenarkan kemajuan wisata perlu di dukung dengan kesadaran dan SDM yang mempuni.

“Kalau minat wisatawan sudah banyak wisata-wisata yang indah sudah banyak yang masuk sebenarnya, cuma memang yang perlu dibangun itu adalah kesadaran dan SDM sehingga kalau itu nanti sudah sudah terbangun sudah bagus, insya Allah ke depan desa Pasrujambe akan menjadi salah satu destinasi yang baik dan banyak di kunjungi wisatawan.

Masih menurut Sugianto “Alhamdulillah seperti yang sudah disampaikan tadi dari komenpar juga dari narasumber bawahnya bahwasanya Indonesia ini hanya ada 65 desa yang masuk dalam pelatihan dari sekian ribu desa yang ada di Indonesia ini sebuah keuntungan yang sangat besar untuk desa Pasrujambe, untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk memberikan ilmu kepada masyarakat meningkatkan sdm-nya dan ke depan tentunya sebenarnya dari dulu Desa sudah sangat semangat sekali untuk mengembangkan wisata ini karena itu sangat penting sekali dengan adanya wisata bisa meningkatkan ekonomi bisa meningkatkan budaya yang ada”. Jelasnya lagi

Sugianto juga berharap pemerintah memberikan perhatian khusus pada desa wisata yang selama ini masih di nilai kurang memberikan perhatian.

“Pemerintahan daerah memang selama ini mungkin terkait masih adanya pandemi dan lain sebagainya perlu saya sampaikan apa adanya bahwasanya memang selama ini perhatian dari pemerintah daerah khususnya di bidang pariwisata masih kurang dan perlu ditingkatkan karena bagian manapun juga kita tanpa ada campur tangan dari pemerintah daerah juga tidak akan bisa cepat”. Pungkasnya (Rhm)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button