ACEH

Pengerjaan Rehabilitasi Tanggul Sungai Di Aceh Utara Diduga Sarat KKN

BeritaNasional.ID | Aceh Utara – Paket pengerjaan rehabilitasi tanggul sungai senilai Rp.2 Milyar yang terletak di Desa Mancang, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara diduga sarat KKN.

Bedasarkan penelusuran yang dilakukan media ini dilokasi terlihat sejumlah batangĀ  pohon kelapa, batang bambu dan tumpukan sampah terlihat menumpuk dibadan sungai krueng pasee yang sedang dilakukan pengerjaan.

Sumber yang berasil dihimpun menyebutkan, penumpukan sampah dan batang pohon dilokasi pengerjaan tersebut dikhawatirkan dapat menghambat laju air dari hulu kehilir, serta terusĀ  terjadi penumpukan sampah hingga berakibat pada kedangkalan sungai.

Lanjutnya, dikhawatirkan pengerjaan proyek tersebut tidak maksimal akibatnya persoalan banjir di Kabupaten Aceh Utara khususnya dikawasan Kecamatan Samudera tidak kunjung terselesaikan.

Terlihat satu unit alat berat dan beberapa pekerja di lokasi pengerjaan rehabilitasi tanggul sungai senilai Rp 2 M.

Pemilik perusahaan CV Samudera RayaĀ  yang akrab disapa Ari yang dihubungi wartawan mengakui bahwa ada penumpukan sampahĀ  di lokasi pengerjaan yang tidak dilakukan pembersihan danĀ  pengangkatan.

Ari mengaku, bahwa seharusnya tanah ,sampah serta batang pohon yang menumpuk di badan sungai tersebut harus diangkat ke darat, namun dirinya berjanji bahwa akan menegur tim pelaksanaĀ  pengerjaan proyek dilapangan.

Saat ditanya soal plang proyek (Papan Informasi) kegiatan pelaksanaanĀ  proyek tersebut dirinya mengakui belum melakukan pemesangan plang proyek yang dimaksud pada lokasi pengerjaan.

ā€œBelum kita pasang, namun kedepan akan segera kita pasang, sebenarnya saya hanya pemilik perusahaan, sementara pekerjaan ini milik si taufik salah seorang Oknum petinggi di Bank BSI Cabang LhokseumaweĀ  yang sering main balap trail,ā€ ungkap Ari saat dijumpai Wartawan.

Lebih lanjut Ari menyebutkan,oknum pemilik proyek itu sebenarnya orang dekat Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib alias Cek Mad,saya hanya pemilik perusahaan yang di pinjam pakai oleh yang bersangkutan,sebut Ari.

Lanjut Ari, ā€œSaya sudah bilang sama mereka, jangan sampai membuat nama perusahaan saya cacat, namun soal pengangkatan tumpukan sampah dimaksudĀ  akan dilakukan pengankatan jika batu sudah dipasang dan alat berat bisa berdiri,ā€ tambahnya.

Pihaknya mengaku hanya melakukan pengerjaan sepanjang 150 M dengan nilai anggaran kurang lebih 1,8 Milyar.

Sementara penelusuran Wartawan pada Layanan Pengadaan Elektronik (LPSE) bahwa proyek pengerjaan Rehabilitasi sunggai Gampong Mancang Kecamatan Samudera itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) 2022 Satuan kerja Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara.

Nilai pagu paket pelaksanan proyek tersebut senilai Rp 2.000.000.000 sedangkan nilai HPS paket sebesar Rp.19 Milyar lebih.

Sebuah sumber dari kalangan kontraktor di Aceh Utara menyebutkan,paket proyek di bawah leading sektor BPBD Aceh Utara itu merupakan paket bermasalah. Tender yang dilakukan penuh Rekayasa .

Antara kepala BPBD,ULP dan Rekanan melakukan rekayasa tender untuk mengekabui aparat penegak.

Praktek culas ini dilakukan ULP dan BPBDĀ  Aceh Utara terhadap pemenang paket arahan pimpinan kepada para rekanan yang ditunjuk memang sudah menjadi rahasia umum di Ulp Aceh Utara,hal ini tidak saja dilakukan untuk paket Rehabilitasi tanggul sungai Geudong namun sejumlah paket raksasa lainnya,kata salah seorang Rekanan yang engan disebut jati dirinya.(*fadhil)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button