Daerah

Polda Metro Jaya Bantah Tangkap Mahasiswa HMI Saat Bentrok Unjuk Rasa 20 Tahun Reformasi

BeritaNasional.ID Jakarta – Bentrok yang terjadi antara polisi dan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) karena salah paham. Tak ada mahasiswa yang ditahan dan mahasiswa yang luka sudah kembali ke rumah usai mendapat perawatan di Rumah sakit Tarakan, Jakarta Pusat.

“Ada yang menyampaikan bahwa mahasiswa yang berunjuk rasa ditangkap pada malam itu. Tidak ada yang ditangkap. Kami membawa mereka ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, setelah itu mereka pulang,” kata Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan,Rabu (23/5/2018).

Argo membantah ada mahaiswa yang terluka dan dalam keadaan kritis. Menurut Argo, mahasiswa yang dibawa ke rumah sakit hanya mengalami luka lecet dan sudah pulang.

“Saya tegaskan kembali, mahasiswa kita bawa ke RS Tarakan, tidak kritis. Hanya luka memar dan lecet ya, jadi dipulangkan setelah diobati di RS Tarakan, jam 20.00 WIB,” jelas Argo.

Argo menjelaskan, kericuhan itu karena salah paham. Polisi bermaksud memadamkan api dari ban yang dibakar mahasiswa, namun malah dianggap serangan sehingga terjadi gesekan.

Kepolisian sedang memeriksa internalnya dan masih melaukan pedalaman. “Kemarin sudah kita lakukan pemeriksaan untuk internalnya, yang di lapangan yang mengawasi siapa, kita periksa semua,” kata Argo.

Sebelumnya mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi refleksi 20 tahun reformasi di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (22/5/2018).Dalam aksi yang semula damai itu, sempat terjadi kericuhan. Akibatnya tujuh mahasiswa dilaporkan masuk ke rumah sakit. (dki1/bn.id)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button