ACEH

Soal Keluhan Air Bersih di Darul Imarah, Ini Jawaban PDAM

Beritanasional.Id, Kota Jantho – Sejumlah Gampong (Desa) dan ribuan rumah tangga di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar- Aceh. Sejak sepekan terakhir mengeluh sumplai air bersih dari PDAM Tirta Mountala Aceh Besar Cabang Ketapang.

Tidak sedikit, sejumlah pelanggan juga memposting sejumlah status bentuk protes kepada perusahaan daerah itu, bahkan sejumlah masyarakat mulai membangun sumur Bor sebagai sumber air mandiri bagi keluarga.

Terkait dengan keluhan para pelanggan tersebut, Direktur PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, Sulaiman yang dikonfirmasi media ini, Selasa (17/9/19) di Kota Jantho, memberikan penjelasannya terakait persoalan tersebut.

Kata Sulaiman, kondisi sumber air baku pada lokasi penyedotan air untuk disuplai kepada 5000 pelanggan di Cabang Keutapang itu sedang mengalami permasalahan serius. Sumber air kering dan tidak bisa lagi untuk disedok seperti biasanya. Pun demikian untuk mengantisipasi kebutuhan air bagi masyarakat di kecamatan tersebut, PDAM telah mengerahkan sejumlah armada penyuplai air ke lingkungan warga.

“Kondisi sumber air baku memang sudah kering parah. Tapi bila air sudah tertampung langsung kita sedot dan menyalurkannya kepada pelanggan, meski tidak mampu mengkafer seluruhnya,” kata Sulaiman menjelaskan.

Sulaiman, juga mengharpakan kepada pelanggan untuk dapat bersabar dan untuk terus mengharapkan adanya hujan turun supaya sumber air baku yang dibutuhkan kembali tersedia sebagaimana biasanya.

Menurut Sulaiman, peristiwa macetnya suplai air bersih melalui WTP mata Ie itu, bukan kali pertama terjadi, namun tahun 2019 ini intensitaanya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Diperkirakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi keringnya sumber air di Mata Ie itu, seperti tibanya masa kemarau, kemudian ada dugaan tersumbatnya jalur aliran sumber air dari asalnya akibat gesekan Bumi.

“Kemarau dan gesekan alam, kita perkirakan jadi penyebab kritisnya semburan air di sumbar air baku WTP Mata Ie,” sebut Sulaiman. (Alan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button