OpiniRagam

22 Ramadhan 273 Hijriah, Wafatnya Ibnu Majah, Sang Muhaddits Ulung

BeritaNasional.ID – Beliau adalah Muhaddits, cendekiawan Mufassir, dan Alim. Nama lengkapnya Abdurrahman Muhammad bin Yazid ar-Rabi ‘bin Majah al-Quzwaini Asy-Shafi’i. Lahir pada 207/209 H di distrik Qazwin (salah satu kota terkenal di Iran). Panggilan Imam Ibn Marang Rahimahullah yang diberikan oleh ayahnya, nama ayah Ibn Majah adalah Yazid, nama panjang ayahnya adalah Majjah Maula Rab’at. Kata “Marang” adalah julukan ayahnya, bukan julukan kakeknya, seperti yang dijelaskan penulis Kitab Qamus Volume 9, Things. 208, di al-Wan-Nibulah, volume 11, hal-hal. 52, karya Imaduddin Abul Fida al-Hafizh al-Muhaddits ismail bin Umar al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i atau Imam Ibn Katsir Rahimahullah (1301-1373 M Damascus, Syria.

Imam Ibn Majjah Rahimahullah, belajar sejak usia remaja dan tumbuh dalam berbagai ilmu pengetahuan. Ibn Majjah kecil memulai langkah-langkah studinya dengan runut. Pertama-tama, ia menghafal Al-Qur’an yang merupakan sumber utama hukum Islam. Imam Ibn Majjah Rahimahullah telah mulai mengejar bidang pengetahuan pada usia 15 pada seorang guru terkenal, Imam Ali bin Muhammad at-Thafasi Rahimahullah, hingga 20 tahun. Sejak itu bakat dan minat pada hadits semakin besar.

Pada 230 H, Imam Ibn Majah dapat bergabung dengan pengetahuan tentang ilmu pada masa itu, yang memegang ILM Rihlah untuk mempelajari pengetahuan. Jadi dia pergi meninggalkan negaranya untuk mendengar hadits dan menghafal pengetahuan. Bepergian ke negara-negara Islam yang menjaga Mutiara Emas Hadits. Bakat dan minatnya di bidang hadits semakin besar. Ini yang membuat Ibn Majah bepergian ke beberapa kabupaten dan negara-negara untuk mencari, mengumpulkan, dan menulis hadits. Lusinan negara telah dikunjungi, antara lain: Khurasan; Novel dan yang lainnya. Ar Ray Irak; Baghdad, Kufah, Warisan dan Bashrah. Hijaz; Mekah dan Madinah. Syam; Damasqus dan Himsh. Mesir.

Dengan luasnya negara yang beliau kunjungi, Ibn Majah memiliki banyak guru. Di antara para guru itu adalah Ali bin Muhammad Ath-Thanasi Rahimahullah (meninggal pada 233 H). Dia adalah Hafizh dan Imam ibn Majah banyak mengambil sejarahnya. Kemudian Imam Ibrahim bin al-Mundzir al-Hizami Rahimahullah, ia adalah salah satu siswa Imam al-Bukhari Rahimahullah. Imam Ibn Munzdir meninggal pada 236 H.

Di negara-negara ini, Imam Ibn Majah mendatangi para sarjana Hadits dan imam Hadis setempat. Di antara mereka, para sahabat dan pengikut imam malik, imam al-lais, imam abu bakar bin abi shibah, muhammad bin abdillah bin numair, hisyam bin ammar, imam abdullah bin muawiyah al jumahi, mush’ab bin ‘Abdullah AZ Zubair, Suwav bin Sa’id, Muhammad bin Rahmi, Ahmad bin Azhar, Basyar bin Adam, Yazid Abdullah al-Yamani, Zahir bin Harb, Duhaim Abu Mus’ab Az-Zahry, Jubarah bin Al-Mughallas, Dawud Bin, Dawud Bin Rasyid, Abu Sa’id al Asyaj Rahimahumullah dan lainnya.

Di dunia Hadits, ia mendapatkan al-Hafidz. Al-Hafidz adalah gelar untuk orang yang sangat luas pengetahuannya tentang hadits, ia tahu lebih banyak daripada yang tidak diketahui, Imam Ibn Majah Rahimahullah menghafal 100.000 hadits, baik Sanad dan permasalahannya.

Keluasan ‘Imam ibn Majah Rahimahullah, menjadikan beliau banyak pengikut dan muridnya. Semangat dalam menyebarkan pengetahuan tanpa had, ia juga seorang guru. Begitu banyak pelajar yang mengambil pengetahuan mereka, di antaranya adalah: Muhammad bin ‘Isa Al Abhari, Abu Thayyib Ahmad Al Baghdadi, Sulaiman bin Yazid al Fami,’ Ali bin Ibrahim al Qaththan, Ishaq bin ‘Isa Shiffar, Muhammad bin, Sa’id al ‘Askari, Ibn Sibuyah, Wajdi Ahmad bin Ibrahim, Sheikh Ali Bin berkata bin Abdullah al-Ghudani, Sheikh Ibrahim bin Dinar al-Jarsyi al-Hamdani, Sheikh Ahmad bin Ibrahim, Muhammad bin Isa Ash-Shafar, Abul Hasan Ali bin Ibrahim bin Salamah al-Qazwini Rahimahullah, dan banyak lagi.

Sepanjang hidupnya, beliau telah mendedikasikan fikirannya dan jiwanya dengan menulis beberapa buku Islam, seperti buku fiqh, tafsir, hadith, dan sejarah. Beberapa karya beliau dalam sejarah adalah At Tarikh, yang mengulas mengenai sejarah, atau biografi Muhaddis dari awal hingga hari ini. Dalam bidang tafsiran, dia menulis sebuah buku al-Qu’an al-Karim, dalam bidang hadith, dia menulis sebuah buku As-Sunan yang merupakan salah satu pokok Sittah (enam pokok).

Buku tafsirannya, dipuji oleh Imam ibn Katsir Asy-Shafi’i Rahimahullah dalam Kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah, dengan pujian dari tafsiran Hafil, tafsiran kaya di Fedah. Buku sejarah, yang mengandung sejarah dan kejadian pada zamannya, juga dipuji oleh Imam ibn Kathir Rahimahullah, dengan ungkapan ideal Kamil, buku sejarah yang sempurna.

Malangnya, karena buku-buku semasa dan buku Al-Qur’an al-Karim, tidak sampai ke generasi akan datang, kerana ia dianggap kurang monumental. Kemasyhuran Sunan Ibnu Majah tidak tergerus waktu. Terdapat empat buku yang terkenal, yang juga dikenal secara luas oleh umat Islam sehingga sekarang, yaitu Sunan Abu Dawud dari Imam Abu Dawud, Kitab Imam Tirmidhi, Sunan An-Nasai oleh Imam An-Nasa’i, dan Sunan Ibn Majah. Semua ini dikumpulkan bersama dengan  Sahih Al-Bukhari dan Sahih Muslim, yang dirujuk sebagai kumpulan dalam enam buku hadith.

Kitab Sunan Ibnu Majjah, salah satu buku Imam Ibn Majjah Rahimahullah masih beredar hari ini. Dengan buku ini, Imam Ibn Majjah Rahimahullah, menjadi semakin populer. Dia mengatur kitab Sunan Ibnu Majjah menjadi beberapa buku dan beberapa bab. Buku ini berasal dari 32 buku, 1,500 bab, serta 4,000 hadith.

Buku ini disusun mengikut sistem Fiqh yang berfungsi dengan baik dan runut. Imam ibn Majah Rahimahullah mengawali Sunan ini dengan bab mengenai mengikuti Sunnah Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. Dia menyifatkan hadith yang menunjukkan kuasa Sunnah, kewajiban untuk mengikuti dan mengamalkannya.

Dalam buku Sunan Ibn Majah, terdapat hadith yang sahih, Hasan dan Dhaif. Kitab Sunan Ibn Majah, berada di tempat terakhir As-Sittah (enam buku), karena dalam buku ini terdapat lebih banyak hadith Dhaif. Dalam buku Ibn Majjah, terdapat sekitar 4,241 hadis, 3,002 hadith di antaranya dalam buku hadith lain, seperti Bukhari Sahih Bukhari, Sunan Tirmidzi.

Setelah mendedikasikan hidupnya kepada Islam, kini tibalah saat beliau menghadap sang pencipta. Imam Ibnu Majjah rahimahullah wafat pada tanggal 22 Ramadhan 273 H dalam usia 74 tahun dan dimakamkan di tanah kelahirannya, Qazwin, sekarang bagian dari negara Iran.

Buku hadits Sunan Ibnu Majah,  termasuk buku yang telah menyita perhatian bagi umat Islam, sehingga Abu Al-Hasan Muhammad Shadiq bin Abdu Al-Hady As-Sanady rahimahullah (wafat tahun 1138 H) pun mendedikasikan pikirannya untuk men-syarah buku ini yang kemudian akhirnya di-ta’iq oleh Syaikh Fuad Abdu Al-Baqy rahimahullah.

Kitab Syarah Sunan Ibni Majah Al Imam (5 jilid) Lil Imam Al Hafidz Alauddin Mugholthoy bin Qolij Rahimahullah. Tahqiq oleh Syaikh Abu Abdillah bin Ahmad bin Ibrohim bin Abi Al ‘Ainain.

Kitab Mishbahu az-Zujajah ‘ala Sunan Ibni Majah, karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi rahimahullah.

Kitab Nihayatul Haajah fii Syarhi Sunan Ibni Majah, karya Abul Hasan bin Abdul Hadi as-Sindi rahimahullah.

Kitab Injaahu al-Haajah, karya Abdul Ghoni ad-Dahlawi rahimahullah.

Kitab Mishbahu az-Zujajah fii Zawaid Ibni Majah, karya Ahmad bin Abi Bakr al-Bushiri rahimahullah.

Kitab Maa Yaliiqu bin Hilli al-Lughoot wa Syarhil Musykilaat, karya al-Fakhr al-Hasan al-Kankuhi rahimahullah.

Kitab Mukhtashor maa Tamussu Ilaihi al-Haajah, karya Syaikh An-Nu’mani rahimahullah.

Oleh : Pramudya Arie Rosadi

(Pengasuh Channel “Audiobook Islam”)

Diolah dari berbagai sumber

 

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button