NasionalPolitik

AHY: Kader Demokrat Tak Boleh Nangis, Lindungi Rakyat Lemah

BERITANASIONAL.ID, Jakarta — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta para kadernya tak mudah menangis ketika menghadapi masalah. Ia mengajak seluruh kader Demokrat melindungi rakyat yang lemah. Hal itu AHY sampaikan saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).

“Demokrat enggak boleh menangis. Kita harus kuat melindungi rakyat kita yang lemah, melindungi rakyat kita yang menangis. Demokrat tidak boleh pura-pura menangis. Yang menangis rakyat, ini bukan rekayasa,” kata AHY.

AHY mengatakan semakin banyak suara kritis rakyat yang dibungkam di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, pemerintah tidak boleh menjadi negara yang mengintimidasi rakyatnya sendiri.

Putra sulung Presiden ke-6 RI itu juga meminta lembaga penegak hukum tak tebang pilih, yakni tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Menurutnya, ketidakadilan adalah sumber permasalahan bangsa.

Dengan demikian, ia meminta agar kader Demokrat bersikap kuat dalam menyikapi hal apapun guna melindungi rakyat.

“Kalau anggota dewan merasa tidak berdaya apalagi mereka yang hidupnya sangat sulit, menangis, meronta?” ujarnya.

Lebih lanjut, AHY juga mengklaim saat ini masyarakat mulai membandingkan pemerintahan SBY dan Jokowi. Menurutnya, banyak rakyat yang rindu kepemimpinan SBY dan Demokrat.

“Rakyat juga membandingkan kehidupan mereka dulu dan sekarang. Dulu mah begitu, sekarang, intinya apa? Rakyat merindukan siapa?,” kata dia.

“Pak SBY,” jawab para kader Demokrat.

AHY lanjut bertanya, “Dengan kepimpinan dari partai?”, “Demokrat,” jawab peserta.

Demokrat adalah partai penguasa pada periode 2004-2014 saat SBY menjadi presiden. Saat SBY jadi orang nomor 1, PDIP, partai berkuasa saat ini, adalah oposisi. Hal yang kerap diingat publik saat PDIP beroposisi adalah tangisan kadernya saat SBY menaikkan harga BBM, seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Tangisan Puan ini kerap diungkit mengingat saat ini rezim Joko Widodo yang juga kader PDIP baru saja menaikkan harga BBM. Berbeda saat jadi oposisi dulu, PDIP saat ini justru mendukung kenaikan harga BBM.

Sumber : ccnindonesia.com

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button