JabotabekRagam

Harga Minyak Goreng Makin Melejit, Penjual Donat Keliling Makin Pontang Panting

BeritaNasional,ID, KOTA BEKASI – Surti, penjual donat keliling yang terkadang mangkal di pojok pasar Pondok Timur Bekasi, terpaksa menerima kenyataan pahit akibat omset dagangannya dimasa pandemi Covid- 19 ini turun drastis, Surti masih tetap berjuang untuk menghidupi keluarganya.

Surti adalah satu dari sekian banyak Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bekasi yang kelabakan karena Pndemi Covid-19 dan melejitnya harga minyak goreng curah maupun kemasan di pasaran. 

Menurutnya, sebelum adanya virus Corona atau Covid- 19 melanda Indonesia, penghasilan Surti bisa dibilang cukup. Dengan hanya berjualan donat keliling, dia bisa mencukupi kedua anaknya.

“Sebelum Covid- 19 ada, jualan saya sangat laris bahkan saya bisa menyekolahkan kedua anak saya walaupun sudah tidak ada ayahnya. Tapi sekarang, bisa makan aja sudah bersyukur mas,” ucapnya lirih saat ditemui tim BeritaNasional. ID Senin 20/12/2021.

Disinggung pertanyaan awak media tentang bagaimana sekolah anak – anak nya saat ini. Surti mengatakan, anak – anak nya masih sekolah namun, kadang anak anak nya itu tidak membawa uang jajan bahkan mau beli buku saja Surti harus menyisihkan uang beberapa hari.

“Anak – anak saya masih sekolah mas, yang pertama sudah SMA terus yang nomer 2 masih SMP Klas 1, Kadang ya kalau saya ada rejeki anak – anak saya kalau pas mau jalan sekolah saya kasih uang jajan, tapi kalau lagi gak ada uang iya anak – anak saya hanya bawak air minum aja mas,” lanjut Surti sambil sesekali mengusap air matanya.

Surti sebagai tulang punggung keluarga hanya bisa pasrah disaat Pandemi belum tahu kapan berakhir,  harga minyak gorengpun semakin melambung, diperparanh dengan sepinya pembeli membuat dirinya tak berani menaikkan harga jual. 

“Minyak goreng naik setiap minggu, sudah pembeli sepi akibat pandemi kini semua bahan – bahan pembuatan donat ikut naik, telur misalnya juga naik mendekat Natal ini,” Sambungnya.

Dalam kondisi itu Surti mengaku terpaksa mengurangi ukuran donat buatannya untuk menyiasati kerugian akibat kenaikan minyak goreng dan telur.

“Untuk mengurangi kerugian, terpaksa saya mengurangi ukuran donat karena mau naikkan harga juga nggaj mungkin mas, la wong sekarang omset saja turun sampai 40 persen karena sepinya pembeli,” Tukasnya pasrah.

Surti dan pedagang lainnya berharap, pemerintah turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga, agar pedagang atau UMKM kecil seperti dirinya bisa tetap bertahan.
(Juhari)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button