ACEHBanjir

Ismail : Pascabanjir, Perumda Tirta Tamiang Berjibaku dengan Lumpur

BERITANASIONAL.ID, ACEH TAMIANG — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang akan selalu mengalami hal yang serius dan menjadi rutinitas Pascabanjir. Hal itu terjadi dikarenakan belum permanennya ‘Kanal Intake’.

Diketahui bersama Kanal Intake dengan galian selalu mengalami kendala setiap pasca meluap air Sungai Tamiang dengan sumbatan di Kanal Intake yang diakibatkan sedimentasi lumpur.

Akibat sedimentasi lumpur yang menimbun Kanal Intake tersebut air tidak dapat masuk ke bak sebelum di olah dan di distribusikan kepelanggan. Sehingga akibat sedimentasi lumpur tersebut mulai dari kemarin, Kamis (26/10/2022) siang sebahgian pelanggan tidak dapat suplay air bahkan hari ini Jumat (28/10/2022) suplay air mati total.

Untuk mengatasi hal tersebut semua karyawan perusahaan berplat merah diterjunkan di Kanal Inatake. Semua karyawan ‘berjibaku’ (berjuang sekuat tenaga) mengangkat sedimentasi lumpur yang menghalangi masuk air ke bak.

Bahkan, semua karyawan berjuang sekuat tenaga untuk mengangkat lumpur pihak perusahaan juga mendatangkan satu unit mobil kren untuk menarik dan membuang lumpur yang telah diisi dalam tong plastik ukuran besar oleh puluhan karyawan.

” Hari ini semua karyawan semua sub bidang kita terjunkan Kanal Intake. Target kita hari ini juga harus dapat mengelola air dan dapat didistribusikan kepelanggan. Insya Allah malam ini air harus sampai ke pelanggan,” jelas Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang, Ismail, Jumat (28/10/2022) saat berjibaku dengan lumpur di Daerah Aliran Sungai (DAS) tepatnya di Kampung Kesehatan Kecamatan Karang Baru.

Ismail menyampaikan kondisi alam ini selalu menjadi penyebab utama pengelolaan air sehingga distribusi air tidak stabil. Disamping itu sambung Ismail medan Kanal Intake yang tidak memungkin kita masuk alat berat untuk pengorekan Kanal Intake lama.

Menurut Ismail salah satu penyebab pendistribusian air ke masyarakat sering terjadi gangguan adalah akibat pendangkalan kanal intake pendistribusian air dari sungai ke waduh sehingga tidak dapat dilakukan pengelolaan air.

“Kerja ekstra semua tim ini kita targetkan segera dan secepat mungkin air dapat kita olah dan kita suplay kepelanggan. Insya allah malam ini,” tegas Ismail.

Ismail mengaku akan terus berupaya dengan melibatkan seluruh karyawan bagian produksi untuk angkat lumpur di saluran kanal intake.

“Untuk itu, kami meminta masyarakat untuk tetap bersabar, karena selama dilakukan proses normalisasi kanal, kemungkinan pasokan air bersih ke setiap rumah pelanggan akan terganggu,” ujarnya. [ERWAN]

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button