Nasional

Jokowi Pidato Tunjukan Perhatian Kepada Petani, Justru yang Dikeluarkan Kebijakan Impor Pangan

BeritaNasional.ID Jakarta – Ekonom senior DR Rizal Ramli mempertanyakan sejumlah pidato Presiden Joko Widodo yang seoalah menunjukan perhatiannya kepada para petani lokal dengan kebijakan pencapaian swasembada pangan. Namun realita yang ada, Presiden justru mengeluarkan kebijakan impor pangan.

Mantan Menteri Koordinator Maritim itu mencontoh kebijakan Presiden soal impor gula yang dilakukan oleh pemerintah. Data soal impor gula pertama diungkap ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri pada awal Januari 2018. Berdasarkan data, Indonesia menjadi juara impor gula pada periode 2017-2018 dengan besar impor 4,45 juta metrik ton.

“Ini kan pidatonya ke kanan, tapi kok kebijakan ke kiri, ya karena politik dijadikan alat bagi-bagi kekuasaan,” kata Rizal dalam diskusi bertema “Jokowi Raja Impor?” di Sekretariat Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).

Pria yang juga pernah menjadi Menteri Koordinator Bidan Perekonomian era Presiden Gus Dur itu mengungkapkan jika Indonesia menjadi eksportir gula nomor satu di dunia pada zaman kolonial Belanda, bahkan kebun-kebun tebu di Indonesia menjadi penggerak industrialisasi di Belanda.

“Tapi empat tahun periode Jokowi Indonesia justru menjadi importir gula terbesar di dunia. Kok bisa hasilnya empat tahun berubah semua,” ujar Rizal.

Seharunya, kebijakan impor diambil oleh pemerintah karena ada kekurangan pasokan akibat actual scarcity alias kelangkaan alami. “Tapi yang sering terjadi adalah artificial scarcity alias kelangkaan semu. Kelangkaannya dilebih-lebihkan,” katanya.

RR sapaan akrabnya, menilai empat tahun pemerintahan Jokowi sebagai missing opportunity alias masa yang hilang. Pasalnya, Akibat kelangkaaan semu itu kegiatan impor yang dilakukan oleh pemerintah terlihat sebagai praktik bagi-bagi rente. (dki1/bn)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button