ACEH

Ratusan Tenaga Kontrak Demo, Operasional di RSU dr Fauziah Bireuen Lumpuh

Beritanasional.Id, Bireuen – Sekitar seratusan orang Tenaga kontak di Rumah Sakit Umum dr. Fauziah Bireuen memggelar unjukrasa di rumah sakit setempat, Rabu (2/1/20).

Aksi demo dan mogok kerja itu dilakukan disinyalir pihak Rumah sakit bersangkutan belum membayar upah mereka sejak tujuh bulan lalu. Akibatnya operasional pelayanan lumpuh total.

Aksi demontrasi tersebut digelar dengan meneriakkan meminta pihak pengelola rumah sakit untuk segera membayar jerih mereka, sekaligus mengusung sepanduk yang bertulisan menuntuk hak mereka untuk segera dibayar.

Salah seorang peserta aksi yang dikonfirmasi media ini, mengungkapkan bahwa seluruh peserta demo tersebut adalah tenaga kontrak yang selama ini membantu sejumlah pekerjaan di rumah sakit Kabupaten Bireuen itu. Dan sudah tujuh bulan berturut turut pihaknya belum menerima prmbayaran gaji dari pihak manajemen rumah sakit.

Diakui, Pria ini jumlah gaji mereka perbulan berkisar sekitar Rp 550 ribu rupiah.

“Kami sudah bekerja sebagaimana SOP yang diberikan, tapi untuk jerih kami tetap ditahan tahan, kami kan juga punya kebutuhan dan kami juga punya keluarga,” ungkap pria tersebut, yang meminta namanya tak dipublis.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini dari sejumlah sumber lainnya, disebut sebut demo tersebut bukan saja dipicu oleh alasan tidak dibayar gaji tenaga Kontrak tersebut, tetapi juga ada efek dari sikap dan kebijakan manajemen Rumah sakit tersebut yang memberkalikan sikap tidak adil, dimana enam tenaga Kotran setempat diutamakan dan disebut sebut mereka sudah menerima gajinya.

“Seharusya kami tidak diperlakukan anak tiri anak kandung, sebab kita sama sama bekerja,” ujar sumber tersebut, di sela sela aksi unjukrasa berlangsung.

Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen yang dikonfirmasi media ini, usai melakukan rapat tertutup di Rumah sakit setempat, berjanji akan mencari solusi terhadap masalah itu, namun tidak disebutnya waktu pembayaran gaji para tenaga kontrak itu dilunasi.

“Kami nanti akan mencari solusi yang efektif, tapi tetap dengan sistem Remaunirasi,”Jawab Zulkifli singkat.

Sementara Direktur RSU dr. Fauziah Bireuen ini, dr Mukhtar MARS yang disinggung soal perlakuan tidak adil antar tenaga kontrak setempat, memastikan untuk tenaga kontrak tersebut akan diputuskan hubungan kerja sejak tahun ini, namun Mukhtar tidak menjelaskan secara detil alasannya dan tidak membantah dugaan tersebut.

“Persoalan ini besok akan dibahas bersama komite, guna mencari solusi terbaik,” demikian jawabnya. (Reza)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button