Opini

MISTERI MARET, ANTARA SUPERSEMAR DAN HARAPAN SULSEL DALAM PERSFEKTIF ARSIP

Oleh : Irzal Natsir*

Beritanasional.Id — Kondisinya tetap sama bahwa hingga saat ini kita masih merenung  dan tersuguhkan sebuah kejadian yang terjadi 56 Tahun lalu di Negeri yang kita cintai bersama pada tanggal 11 Maret 1966 yang kita lebih kenal dengan sebutan SUPERSEMAR. Supersemar ini menjadi momentum sejarah yang menggambarkan bahwa komunis pada prinsip prinsip kebangsaan tidaklah cocok berada di bumi pertiwi. Supersemar pun menjadi bilik sejarah terjadinya suksesi kepemimpinan negeri ini dari Sang Founding Father, Pemimpin Besar Revolusi, Pimpinan Tertinggi Angkatan Perang, Presiden Seumur Hidup, Paduka Yang Mulia Ir. Soekarno yang telah memimpin negeri ini kurang lebih seperempat abad yang kemudian dilanjutkan oleh kepemimpinan Jenderal TNI H.M.Soeharto yang dijuluki Bapak Pembangunan, Pak Harto pun memimpin bangsa ini selana 32 Tahun, boleh kita katakan sepanjang sejarah kepemimpinan negeri ini, presiden kedua kita inilah yang lama berkuasa.

Dalam rentan 77 tahun kemerdekaan Indonesia yang telah dipimpin oleh 7 orang Presiden hingga kini, misteri keberadaan Supersemar belum terpecahkan yang menyisakan keabu-abuan sejarah negeri bahkan ada yang masih meragukan originalitas dab keakuratan informasi yang melekat pada fisik arsip Supersemar tersebut. Banyak yang mengatakan isi Supersemar itu adalah penyerahan penanganan keamanan negara kepada Soeharto yang chaos karena Gerakan 30 September yang dimotori Partai Komunis Indonesia (PKI), tetapi tak sedikit juga yang mengatakan Supersemar mengandung informasi terkait pengambilalihan kekuasaan kepemimpinan nasional. Tentu saja sampai saat ini masyarakat pun masih dibuat bingung dan bertanya tanya tentang keberadaan arsip aslinya apalagi para saksi hidup pun semuanya telah tiada. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pernah mempublish kepada masyarakat tentang arsip Supersemar tersebut yang tidak menunjukan secara detail dan sah informasinya tetapi justru semakin menambah kebingungan masyarakat, hal ini disebabkan arsip Supersemar yang dibuka tersebut terdiri atas 3 versi.

Referensi pun menjelaskan bahwa Versi pertama berasal dari Sekretariat Negara , versi kedua berasal dari Pusat Penerangan TNI , yang ketiga milik dari Yayasan Kebangsaan. Spesifikasi ketiganyapun berbeda beda baik dari sisi ketikan, jumlah lembar, fisik kertas hingga tulisan nama Presiden pertama kita, ada yang tertulis Sukarno ada pula yang terbaca Soekarno. pimpinan ANRI saat itupun sangat meragukan keaslian dari ketiganya. Fakta yang tersaji diatas menunjukkan terputusnya informasi sejarah akibat ketidakberdayaan arsip dalam melegalisasi kandungan informasinya sebagai bukti yang valid dan sah. Jelasnya bahwa kebingungan kita belum terobati hingga kini, pastinya  disebabkan oleh realitas antara ada dan ketiadaannya Supersemar tersebut. Apakah kita akan menyalahkan  sejarah atau pelaku sejarah, tak butuh jawaban karena kitapun berkeyakinan seiring waktu yang berjalan dan masa berlalu,  supersemar akan terkikis oleh zaman  hingga masyarakatpun tak membutuhkan lagi kejelasan informasinya.

Ada yang menarik dari lahirnya Supersemar bahwa dibalik kontroversi kelahirannya terkandung jiwa idealis dan nasionalisme  yang secara konstruktif ingin menyelamatkan bangsa dan negara, ingin mempertahankan kedaulatan negara, ingin memperbaiki fisik dan jiwa bangsa dan yang lebih utama adalah ingin memajukan bangsa dan mensejahterakan masyarakat, berarti misteri yang mengandung kemuliaan.  Tepat 56 tahun telah berlalu kembali kita diperlihatkan betapa unik dan saktinya arsip itu, walaupun hanya selembar tetapi  mampu menunjukan informasi dalam suksesi kepemimpinan di Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan telah memiliki pemimpin yang sah, termuda dan tentunya berjiwa Nasionalis dan Agamais, walaupun itu menjadi sebuah misteri seperti apa yang akan terjadi lagi esok setelah hari ini, ya sebuah misteri namun yakin dan percaya bahwa nilai nilai positif supersemar akan mewarnai langkah Sulawesi Selatan menuju puncak kejayaannya dalam memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat Sulawesi Selatan. Aamiin. SELAMAT BEKERJA

*PENULIS:
IRZAL NATSIR
ARSIPARIS AHLI MADYA
PEMPROV.SULSEL

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button