CitizenLiterasiOpiniRagam

Sejarah Bahasa Indonesia

Oleh: Ade Sisca Rahmah *)

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Republik Indonesia. Dikatakan sebagai bahasa persatuan karena menyatukan ratusan bahasa daerah, suku bangsa, ras dan agama serta beraneka ragam budaya di dalamnya. Jumlah penutur bahasa Indonesia lebih dari 250 juta jiwa ditambah penutur asing. Selain digunakan oleh orang Indonesia, bahasa Indonesia juga dipelajari oleh warga negara asing. Berbagai negara yang sudah mempelajari bahasa Indonesia antara lain Australia, Jepang, Belanda, Rusia, Korea selatan, Tiongkok, Brazil, Kanada, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, dsb.

Alasan negara lain mempelajari bahasa Indonesia salah satunya karena pangsa pasar Indonesia yang sangat bagus. Harapan mereka agar bisa berinvestasi di Indonesia. Salah satu syarat bisa bekerja di Indonesia adalah bisa berbahasa Indonesia seperti yang tertuang pada UU no 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara. Namun kenyataannya banyak warga negara asing yang bekerja di Indonesia belum bisa berbahasa Indonesia. Hal itu diperparah dengan permenaker no 16 tahun 2015 yang memperbolehkan WNA tidak bisa berbahasa Indonesia.

Sejak kapan Anda belajar bahasa Indonesia? Sejak kapan Anda bisa berbahasa Indonesia? Sejak lahirkah? Atau sejak SD? Jika iya, sudah berapa tahun Anda sudah belajar bahasa Indonesia? Sepuluh tahun? Dua puluh tahun? Jika demikian, tahukah Anda kapan bahasa Indonesia itu lahir?

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Ya, pada peristiwa Sumpah Pemuda. Naskah Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Muhammad Yamin pada poin ke tiga menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Ada yang tahu bunyi ikrar Sumpah pemuda? Yaitu Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Pada saat itu masyarakat bertanya-tanya, apa itu bahasa Indonesia? Mengapa ikrar tidak menggunakan bahasa Indonesia? Bahasa Indonesia diadopsi dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan bahasa asli suku Melayu yang mendiami wilayah di Riau. Padahal ada bahasa Mayor di Indonesia seperti bahasa Jawa, Sunda, Madura, Batak, dsb. Bahasa Melayu sejak dahulu sudah dipakai sebagai bahasa perantasa (lingua franca), bukan saja di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir diseluruh Asia Tenggara.

Pertanyaannya adalah kapan sebenarnya bahasa Melayu mulai digunkan sebagai alat komunikasi. Berbagai batu bertulis (prasasti) kuno yang ditemukan, seperti Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, tahun 683, Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun 684, Prasasti kota Kapur di Bangka Barat, tahun 684, Prasasti Karang Brahi, Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, tahun 688; yang bertulis Pra-Nagari dan bahasanya Melayu Kuno, memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya (Halim, 1979: 6-7). Prasasti-prasasti lain ditemukan juga di Jawa Tengah dan Bogor, Jawa Barat. Hal ini memperkuat dugaan bahwa bahasa Melayu Kuno pada waktu itu tidak saja dipakai di Pulau Sumatra, tetapi juga dipaka di Pulau Jawa.

Berdasarkan petunjuk-petunjuk lainnya, dapat dikemukakan bahwa pada Zaman Sriwijaya bahasa Melayu berfungsi sebagai berikut: Bahasa Kebudayaan, yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra. Bahasa perhubungan (lingua franca) antarsuku di Indonesia. Bahasa Perdagangan, terutama di sepanjang pantai, baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun bagi pedagang-pedagang yang dating dari luar Indonesia. Bahasa resmi kerajaan.

Jadi, bahasa adalah elemen penting dalam berkomunikasi. Setiap orang bisa mempunyai persepsi sendiri mengenai arti bahasa tersebut. Salah pengertian dalam berbahasa dapat menimbulkan pergesekan yang mampu menyebabkan perselisihan karena bahasa merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan informasi kepada seseorang, baik secara lisan maupun tulisan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat yang kita dapatkan dari penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu mempermudah dalam berkomunikasi dan beradaptasi di lingkungan masyarakat (*)

*) Penulis adalah Mahasiswi pada Program studi Sastra Indonesia – Universitas Pamulang 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button